Rabu, 30 September 2009

Tahajud di Malam Ramadhan

Hidupkan Malam Ramadhan
Tanya :
Assalamu Alaikum, Pak Ustadz saya mau tanya. Kalau selsai solat Tahajud kan hendaknya tidur kembali sambil membaca Ayat Kursyi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Pertanyaan saya, Bagaimana kalau menjalankan sholat Tahajud dibulan Puasa, padahal saya menjalankan solat Tahajud disepertiga malam terakhir, dimana setelah solat saya tidak langsung tidur, karena menyiakan makan sahur. Apakah itu mengurangi faedah atau pahalanya ? Mohon dimuat di Pantura Pos Edisi September
Wassakamu Alaikum Wr. Wb. (Bu Erna Kudus)

Jawab :
Waa’laikummus salam Wr. Wb.
Selamat Bu Erna, semoga tergolong sebagai hamba Allah, yang bersyukur yang selalu memperoleh karunia ni’mat lahir dan batin.
Perihal seusai solat Tahajud, tidak ada anjuran ataupun larangan tidur kembali. Baik diluar bulan romadlon ataupun dalam romadlon, terlebih lagi Bu Erna melaksanakan Tahajud di sepertiga malam terakhir ( waktu paling utama ) yang kemudian zikir dan mempersiapkan makan sahur. Itu merupakan rangkaian ibadah kelyarga yang sakinah.
Lebih jelasnya saya sampaikan perihal solat Tahajud.
Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakan sholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam (Tahajud) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya sellau berdampingan dengan Allah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji”.
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikan makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat”. (HR. Tirmidzi).
Bersabda Nabi Muhamad SAW :“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardlu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim)
Waktu untuk melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu sibuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama yaitu :
1. Utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya - 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 - 01.00 )
3. Paling utaama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - subuh )
Menurut keterangan uang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “Diwaktu manakah yang lebih utama kita emngerjakan sholat malam ?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini. “Rosulullah SAW bersabda : “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang terakhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR. Ahmad)
Bersabda Rosulullah SAW :“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu (waktu). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” (HR Muslim).
Nabi SAW bersabda lagi : “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-KU, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia”. ( HR Bukhari dan Muslim ).
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam ( Tahajud ) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi palings edikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tigabelas ) rakla’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara ( Kaifiat ) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW. “Shalat malam itu, dua-dua”. ( HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim ).
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1). 2 raka’at shalat Iftitah
2) 8 raka’at shalat Tahajud
3) 3 raka’at shalat witir. Seyogjanya kalau kita Tarowih, berniat solat Tahajud maka witirnya seusai sholat Tahajud. Karna semalam tidak perlu witir dua kali.
Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
“Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat”.
Adapun lima keutamaan didunia itu ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT daris egala bencana
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab
3. Ketika menyeberangi jembatan Shirotul Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan
(Bahan / materi diambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT”) (BImbingan Lengkap dab Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar