Rabu, 30 September 2009

Gedung Boleh Tua, Belajar Tetap Membara


Gedung Boleh Tua, Belajar Tetap Membara
Zaman dahulu, gedung sekolah biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Jarang sekali yang menggunakan bahan batu-bata atau berdinding tembok. Sungguh unik dan langka , bila zaman modern ini, masih ada gedung yang berdinding kayu jati. Susunan dinding sampai atap dan penyangga, terbuat dari kayu. Pemandangan tersebut dapat dilihat pada SD Japerejo Pamotan dan SD Mondoteko Rembang. Dijelaskan oleh Kepala Sekolah H. Riyatno S.Pd melalui wakilnya Hartono S.Pd, bahwa gedung tersebut sebenarnya telah di usulkan, tetapi sampai sekarang belum ada hasilnya, belum ada kabar dari Diknas Rembang.
Sejarah gedung SD Japerejo diceritakan oleh Hartono, telah berdiri tahun 1915. Sejak zaman dulu sampai sekarang, tidak ada yang dirubah, masih tetap asli berdinding kayu. Beberapa guru SD Japerejo mengatakan , selama ini tidak ada perubahan dan penggantian bangunan SD, msih asli. Dan gedungnya masih digunakan sampai sekarang, untuk belajar mengajar.
Ruangan kelas terdiri dari 4 lokal, yang ditempati kelas I, II, III dan IV, sedang kelas V dan VI menempati lokal baru.
SD Japerejo mempunyai 179 siswa dengan jumlah Laki laki 79 dan Perempuan 100.
Gedung boleh tua tapi semangat belajar tak pernah kendor, begitu kata beberapa guru SD yang Pantura jumpai.
Meskipun menempati gedung tua,sederet prestasi diraih SD Japerejo. Yaitu juara I catur nasional tingkat SD oleh Guswan Aziz tahun 2005, Juara V Perpustakaan terbaik se Propinsi Jateng dan baru baru ini jura II Tari Kuda Lumping tingkat Karisidenan Pati.
Para guru berharap, semoga Pemkab Rembang segera membangun gedung yang baru untuk SD Japerejo, supaya proses belajar mengajar bisa lebih baik serta aman tidak kebocoran bila musim hujan tiba. :-) Santoso

CIKAL 2009 DISERAHTERIMAKAN DI DESA KUNIRAN PATI

CIKAL 2009 DISERAHTERIMAKAN DI DESA KUNIRAN PATI
Agustus yang lalu, pembawa cikal Estafet Tunas Kelapa 2009, telah melewati bumi Rembang. Sebelum sampai di kota Garam, cikal singgah dulu di kota Blora. Tanggal 13 Agustus 2009, sampailah pembawa cikal ETP di kota ini. Serah terima Estafet Tunas Kelapa ke 30, pertama memasuki Rembang diserahkan Kwarcab Blora di perbatasan Blora Rembang kepada Kwarcab Rembang. Diteruskan untuk dibawa keliling kota Rembang, melalui Bulu, Sulang, Jape Pamotan, Pancur, Rembang, Gunungsari Kaliori, Sumber dan berakhir di perbatasan Pati Rembang di desa Maguan Kaliori.
Menurut Drs.Watono dari Kwarcab Rembang, sebenarnya serah terima akan dilakukan di Maguan Kaliori. Tetapi setelah dikaji ulang, serah terima Estafet Tunas Kelapa diserahkan di desa Kuniran Pati, bukan di Maguan Kaliori karena telah melalui banyak pertimbangan.
Panitia Estafet Tunas Kelapa dari Pati mengatakan, tempat serah terima di perbatasan Maguan Kaliori kurang memadai dan terlalu sempit, sehingga harus dirubah, lebih masuk ke wilayah Pati.
Menanggapi hal tersebut, beberapa panitia dari Rembang mengatakan tidak masalah, yang penting bisa berjalan lancar. Sebab kadang kadang masalah teknis bisa muncul sewaktu waktu.
Dalam kesempatan tersebut, cikal ETP diserahkan Assisten II Setda Rembang Ir. Harsono kepada Assisten II Setda Pati Ir. Diswon. Nampak hadir Wabub sekaligus Ketua Kwarcab Pati Hj. Kartina Sukawati SE.MM beserta seluruh rombongan. Dari Rembang hadir Sekda Hamzah Fatoni, Asst II Ir.Harsono, Kapolres, Dandim, seluruh pejabat dilingkungan Pemda Rembang.
Estafet Tunas Kelapa tahun ini mengambil tema “ Pramuka Perekat Persatuan Bangsa”. Dimaksudkan, dengan pramuka akan terjalin persatuan dan kesatuan bangsa, saling tolong menolong dan saling peduli sesama. ETP akan berakhir di Bumi Perkemahan Munjulharjo Purbaligga Jateng, sekaligus diadakan upacara Pramuka ke 48 , yang di pimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Santoso)

Poskestren Tingkatkan Kesehatan Santri

Poskestren Tingkatkan Kesehatan Santri
Pos Kesehatan Pesantren disingkat POSKESTREN telah lama dicanangkan di Rembang. Awal tujuan didirikan adalah untuk membina kerjasama lintas sector khususnya dengan pesantren, memberikan pengetahuan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Pondok pesantren.
Beberapa Pesantren di Rembang ikut mendirikan Poskestren yaitu Ponpes Kasingan, Ponpes Kauman, Ponpes Tasikagung, Ponpes Leteh dan Ponpes-Ponpes lain di luar Kecamatan Rembang.
Seperti yang dilakukan beberapa santri di Kasingan dan Kauman Rembang, setiap santri diharuskan untuk selalu menjaga kebersihan, baik di dalam atau diluar pondok. Menurut Kiai M. Nasir Pengasuh Ponpes Kasingan mengatakan para santri masih harus selalu diingatkan tentang pola hidup sehat, supaya tidak lupa. Santri harus tanggap dan waspada bila mengetahui kondisinya sakit, dan secepatnya berobat di Poskestren yang disiapkan.
Menurut keterangan dari Ponpes, setiap bulannya santri suka rela memberikan iuran untuk kepentingan Poskestren. Dalam data pengurus Pokestren dapat diketahui sejauh mana keinginan santri untuk berobat. Meskipun tidak ada yang sakit dan berobat, pengurus akan selalu mengecek kondisi para santri setiap bulannya.
:-) Santoso

“Mencari” Ikan dengan Menggunakan Data Satelit (1)

“Mencari” Ikan dengan Menggunakan Data Satelit (1)
Oleh : Prayogi
Membaca judul tersebut tentunya membuat kita yang belum terbiasa dengan aplikasi penginderaan jauh akan bertanya “apakah benar kita bisa mencari ikan dengan menggunakan data satelit? Bagaimana caranya? Dapatkah para nelayan menggunakan teknologi tersebut? Sampai sejauh mana akurasi data lokasi ikan dari data satelit ini dapat digunakan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat wajar bagi mereka yang belum pernah bersentuhan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang teknologi satelit penginderaan jauh khususnya dalam bidang perikanan dan kelautan.
Semenjak beberapa tahun yang lalu, LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dan DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) telah berhasil memproduksi peta informasi zona potensi penangkapan ikan di hampir semua perairan di Indonesia. Data ini telah didistribusikan secara rutin kepada para nelayan melalui dinas atau lembaga terkait sebagai wujud komitmen pemerintah dalam penerapan teknologi tepat guna dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
Bagaimana cara menentukan lokasi ikan tersebut?
Pertanyaan ini sering muncul dalam berbagai diskusi sosialisasi peta zona potensi ikan . Secara sederhana, dapat diuraikan bahwa di lautan, terdapat klorofil a di permukaan laut yang merupakan indikator utama kesuburan sebuah perairan, disamping indikator yang lain. Suhu permukaan laut juga memegang peranan yang penting dalam penentuan zona potensi ikan ini. Kedua parameter tersebut telah dapat diekstrak dari sensor MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) yang dibawa (mounted) oleh satelit AQUA/TERRA. Analisis kombinasi lokasi kandungan klorofil a di permukaan perairan dan suhu permukaan laut dan parameter lain (arus, dll) kemudian diinterpretasi untuk menentukan lokasi yang merupakan Zona/daerah Potensi Ikan.
Bagaimana memanfaatkan data tersebut?
Pada Peta Informasi Zona potensi ikan ini, telah dibuat peta area seluruh perairan di Indonesia dan lokasi – lokasi yang diidentifikasi merupakan tempat berkumpulnya ikan. Pada peta tersebut telah dilengkapi dengan informasi koordinat, sehingga memudahkan para nelayan untuk menuju ke lokasi sasaran. Keunggulan dari data ini adalah diproduksinya informasi ini secara rutin (harian) dan dapat diakses secara gratis di website Departemen Kelautan dan Perikanan (www.dkp.go.id).
Untuk dapat memanfaatkan data peta informasi daerah potensi ikan tersebut, nelayan hanya memerlukan GPS (Global Positioning System ) untuk membidik ke lokasi yang ada pada peta zona potensi ikan ini.
Bagaimana teknologi ini dapat diaplikasikan oleh nelayan Rembang?
Sejauh ini, penulis belum melihat optimalisasi pemanfaatan peta zona potensi ikan yang diproduksi oleh Departemen Kelautan dan Perikanan oleh nelayan di Kabupaten Rembang. Kurangnya sosialisasi dan dukungan sumberdaya manusia masih menjadi kendala dalam penyebaran informasi peta zona potensi ikan ini. Diperlukan sebuah koordinasi sinergis antara dinas terkait dan semua pihak yang berkepentingan di bidang perikanan dan kelautan untuk mencapai sasaran tersebut. Semoga nanti nelayan kita menjadi nelayan “cerdas” berbasis teknologi, sehingga mampu memanfaatkan teknologi tepat guna dalam melakukan penangkapan ikan di laut, sehingga sasaran pemerintah untuk memajukan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan dari berbagai sektor dapat tercapai. Semoga….

*) Penulis Penulis adalah Praktisi di Bidang Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Bidang Kelautan dan Perikanan, Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip. Penulis tinggal di Ds. Tahunan RT 03/VII kec. Sale - Rembang 59265

Perihal Peraturan Tata Tertib DPRD

Perihal Peraturan Tata Tertib DPRD
Oleh : Pedias YUB
Saat ini kegiatan anggota DPRD Kabupaten/Kota periode 2009-2014, antara lain melakukan pembahasan Peraturan Tata Tertib DPRD yang disesuaikan dengan Rancangan Undang-Undang Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Bahwa Peraturan Tatib DPRD, sesungguhnya kewenangan atribusi yang sebelumnya diberikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pertanyaan perlu diajukan apakah Peraturan Tatib DPRD perlu diundangkan sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ?
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, memberikan batasan peraturan perundang-undangan ialah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara secara umum (lihat Pasal 1 angka 2). Namun dalam konteks Peraturan Tatib DPRD, meskipun secara teoritis masuk dalam genus ‘regeling’ ialah ‘peraturan’ oleh karena memiliki norma hukum bersifat umum-abstrak; tetapi ia merupakan species yang berbeda atau juga disebut bijzonder (khusus) terhadap ‘regeling’ pada umumnya.
Berkaitan peraturan bersifat bijzonder; perlu juga diketahui dimana bahwa Undang-Undang (statute) dapat diklasifikasikan dalam 5 (lima) kelompok, yaitu (i) general, (ii) local, (iii) personal, (iv) public, or (v) private. Oleh karena itu, yang penting dari kelima klasifikasi tersebut adalah kelompok “general statute”, “personal statute”, dan “local statute”. Disamping ketiga kelompok ini ada pula kategori lain yang penting, yakni peraturan yang bersifat internal, atau “interne regeling” atau (internal regulation) karena itu, ada empat kategori peraturan tertulis yang penting mendapat perhatian disini, yakni (i) peraturan perundang-undangan yang bersifat umum, yakni berlaku umum bagi siapa saja dan bersifat abstrak karena tak menunjuk kepada hal, atau peristiwa, atau kasus konkret yang sudah ada sebelum peraturan itu ditetapkan; (ii) peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus karena kekhususan subyek yang diaturnya, yakni hanya berlaku subyek hukum tertentu; (iii) peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus karena kekhususan wilayah berlakunya, yakni hanya berlaku di dalam wilayah lokal tertentu; (iv) peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus karena kekhususan daya ikat materinya, yakni hanya berlaku internal.
Peraturan-peraturan tertentu yang bersifat khusus – kekhususan- kekhususan normatif suatu peraturan tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan, yakni (i) kekhususan karena subyek hukum yang diaturnya, (ii) kekhususan karena lokalitas wilayah berlakunya, atau (iii) kekhususan karena sifat internal daya ikat secara hukum. Ketiga macam alasan ini dapat menimbulkan bentuk-bentuk pengecualian atas kriteria umum peraturan perundang-undangan yang baik. (Jimly Asshiddiqie, 2006 : 17-26).
Dari perspektif Jimly Asshiddiqie –kedudukan Peraturan Tatib DPRD – masuk kategori interne regeling, sehingga memiliki bentuk-bentuk pengeculian atas kriteria umum peraturan perundang-undangan yang baik atau asas pembentukan peraturan perundang-undangan (beginsel van behoorlijke regelgeving). Dimana sebenarnya, peraturan kategori keempat ini, bukan lah peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004. Sebagaimana batasan peraturan perundang-undangan yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004. Karena itu, peraturan dengan kategori keempat ini tidak dapat dimasukkan ke dalam pengerian peraturan perundang-undangan menurut pengertian ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004.
Dari apa yang sudah dideskriftipkan Peraturan Tatib DPRD dengan kategori keempat yakni peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus karena kekhususan daya ikat materinya, yakni hanya berlaku internal, maka Peraturan Tatib DPRD, yakni (i) peraturan internal (interne regeling); (ii) peraturan bukan dalam pengertian peraturan perundang-undangan menurut pengertian ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004, (iii) kekhususan karena subyek hukum yang diaturnya, (iv) kekhususan karena lokalitas wilayah berlakunya, dan (v) kekhususan karena sifat internal daya ikat secara hukum. Atau dengan kata lain oleh karena Peraturan Tatib DPRD bukan masuk dalam pengertian peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004, maka tidak perlu diundangkan sebagaimana lazimnya suatu peraturan perundang-undangan pada umumnya.

*) Penulis PNS tinggal di Tasikagung

Kiat Memilih Daging Yang Baik

Kiat Memilih Daging Yang Baik
Pengertian ASUH: AMAN: Tidak mengandung penyakit residu bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau menganggu kesehatan manusia. SEHAT: Memiliki zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. UTUH:Tidak dicampur dengan bahan lain dari hewan lain. HALAL: Dipotong dan ditangani sesuai dengan syariat Islam.
A. Daging sapi ASUH
Aspek Kesejahteraan Hewan
Hewan sebelum disembelih, harus diistirahatkan lebih dari 12 jam ditempat yang bersih, kering, terlindung dari panas matahari dan hukan. Diberi pakan dan minum yang cukup.
Aspek Higiene dan Sanitasi:
Pemeriksaan Antemortem: pemeriksaan kesehatan hewan sebelum hewan dipotong. Pemeriksaan Postmortem : pemeriksaan karkas dan jeroan setelah hewan di potong.
Pendapat MUI Daging Glonggongan adalah HARAM: Mengandung gharar (penipuan) yang merugikan konsumen. Bertentangan dengan prinsip ihsan (berbuat baik) kepada binatang. Tidak thayyib (tidak baik untuk kesehatan).
Aspek Halal dalam Penyembelihan.
Fatwa MUI: Hewan dihadapkan kearah kiblat. Membaca Basmallah. Memutuskan saluran makanan. Memutuskan pembuluh darah. Memutuskan saluran nafas.

Daging Glonggongan Bukan Daging ASUH
Glonggongan: sapi sebelum disembelih diberi minums ecara paksa dengan tujuan menambah berat, lambung penuh menekan dan melemahkan daya kerja jantung, pada saat dipotong darah tidak tuntas keluar. Hasil uji Laboratorium, daging sapi glonggongan sama dengan daging sapi bangkai. Daging glonggongan merugikan & membahayakan kesehatan manusia.
Ciri-ciri Daging Glonggongan:
Warna merah pucat dan kusam, bila dipegang terasa basah atau cenderung berair, terlihat mengkilat, gampang busuk, jika dimasak mengalami penyusutan lebih besar dibandingkan dengan daging sehat, harga lebih murah.
Ciri Daging Sapi Sehat :
Warna merah cerah (tidak gelap, tidak pucat, tidak kebiruan dan tidak terlalu merah), konsistensi liat/kenyal, Bau dan rasa aromatis, mempunyai lapisan lemak tipis kecuali bagian tertentu dan berwarna kekuning-kuningan.

Tips Membeli Daging Yang ASUH:
Beli daging yang memiliki Cap / Stempel yang berasal dari RPH / RPU. Tidak memebli daging dari pedagang yang tidak memperhatikan praktek hyginis yang mencakup lingkungan, peralatan, dan kebersihan diri. Tidak membeli daging dari sumber (pedagang, pengusaha daging, retailer) yang mengenal asal usul daging. Tidak membeli daging yang tidak disimpan dalam lemari pendingin atau digantung, terlindung dari lalat / serangga atau debu. Membeli daging di toko / kios / los daging yang resmi dan memperhatikan praktek hygienis.

Tips Menyimpan Daging Yang Baik
Simpan daging pada suhu dibawah 5°C. Masa simpan bahan makanan pada suhu pendingin
Jenis Daging Suhu Masa Simpan: Daging Segar 0-5°C=3 - 7 hari. Daging Giling 0-5°C=1-2 hari. Sosis Segar 0-5°C=1-2 hari. Daging Ayam 0-5°C=1-2 hari.
Penanganan Daging Yang Hygienis
Daging yang dibeli segera dibawa kerumah untuk dimasak atu disimpan dakam lemari es. Daging disimpan pada suhu dingin dan hindari pada suhu kamar. Suhu penyimpanan daging segar ± 0°C-5°C. Untuk penyimpanan dingin (chill) 18°C-20°C.
Untuk penyimpana beku (Freeza): Mencuci tangan terlebih dahulu ketika akan menangani daging dengan cara yang benar. Peralatan (pisau, taalenan) yang digunakan untuk penanganan daging harus hygienis dan terpisah untuk menangani produk yang lain.

B. Daging Ayam ASUH
Untuk mengetahui karkas daging ayam yang dibeli sehat dan tidak ada penyimpanann atau kelainan adalah dengan cara menegtahui ciri-ciri karkas daging ayam sehat seperti :
Kulit berwarna putih bersih, mengkilat dan tidak dijumpai memar. Baunya spesifik daging ayam. Pembuluh darah diseluruh tubuh tidak terlihat. Serabut otot agak pucat bekas tempat pemotongan regangannya besar dan tidak merata. Konformasi sempurna, tidak dijumpai cacat. Dijual pada tempat-tempat yang memakai pendingin dan penutup. Bersih dari kotoran. Tidak dijumpai bulu jarum pada karkas atau daging ayam.

Mengapa daging ayam mati / bangkai tidak boleh diperjualbelikan ?
Daging ayam bangkai atau daging ayam mati (Ayam Tiren) selain tidak halal juga berbahaya bagi konsumen, karena dikawatirkan mengandung penyakit yang dapat menular kepada manusia.

Ciri-ciri Karkas Daging Ayam Bangkai :
Kulit bercak-bercak merah, berdarah pada bagian kepala leher. Bagian dalam karkas berwarna kemerahan. Bau anyir. Otot paha dan dada agak lembek. Serabut otot berwarna agak kemerah-merahan. Pembuluh darah dileher penuh dengan darah. Bekas tempat pemotongan dileher regangannya kecil dan rata. Semakin lama bercak warna merah berubah menjadi kebiruan.

Ciri-ciri Daging Ayam yang disuntik :
Postur kekar dan tegang. Jika dipotong keluar air, jika ditaruh siatas meja keluar air. Jika digoreng seperti menggoreng air. Jika direbus susutnya banyak sekali.

Ciri daging Ayam yang di Formalin :
Kulit agak peret. Bau formalin kadang dapat tercium, kadang-kadang juga tidak tercium. Lalat tidak suka hinggap pada karkas. Penjual biasanya dijajakan tanpa menggunakan pendingin es (Refrigerator, Freezer).


(Ali Shodiqin. Sumber : BIDANG KESMAVET DAN KESRAWAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH)

Ngabuburit di Pasir Putih Tasikharjo

Ngabuburit di Pasir Putih Tasikharjo
Mungkin Anda tidak begitu kenal dengan pantai pasir putih Tasikharjo. Di dalam buku yang berjudul Obyek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Rembang yang diterbitkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab Rembang, pantai Tasikharjo tercantum sebagai salah satu jujugan wisata Rembang.
Pantai pasir putih dengan luas 18 Ha ini berpantai landai, berombak kecil dan tenang. Jauh di utara menyembul dua pulau legendaris, Pulau Gede dan Pulau Marongan. Bisa untuk memancing inspirasi bagi yang kreatif.
Sesuai namanya, Pantai Tasikharjo terletak di desa Tasikharjo kecamatan Kaliori, 5 Km dari pusat kota Rembang.
Hendak memasuki area pantai, pengunjung akan disapa sebuah papan nama yang bertuliskan: “Dilarang Keras Pacaran di Pantai Wates”. Memang jalan menuju pantai bagian timur bernama dukuh Wates, Tasikharjo.
Jika pagi hari, air laut akan pasang hingga sampai ke pinggir. Sore harinya air surut sehingga pantai luas terhampar. Apalagi jika jelang sunset, suasana akan tampak semakin indah. Sore itu beberapa pemuda dan warga tengah asyik ngabuburit menunggu berbuka puasa sambil mencari kerang dengan alat khusus semacam garuk, atau dengan pacul. Matahari makin tenggelam, mereka segera beranjak pulang dengan sedikit perolehan kerang di ember.
Setidaknya, Pantai Pasir Putih Taskharjo bisa menjadi alternatif tempat rekreasi murah dan dekat, sangat cocok untuk bersantai dengan keluarga dan berfoto ria. :-) Shodiqin

Berkah 17-an, Napi Dapat Remisi

Berkah 17-an, Napi Dapat Remisi
Pada upacara 17 Agustus yang lalu, di belakang panggung kehormatan duduk dua orang dengan pakaian putih nan rapi, bercelana hitam dan berpeci hitam. Mereka duduk amat sopan, namun tidak bebas. Matanya seakan tak leluasa melihat ke sana kemari, lebih banyak hanya menunduk. Di sebelahnya seorang petugas dengan pakaian seragam khusus yang menjaga mereka. Sesekali ia diajak bicara, seperti dijelaskan sesuatu. Dengan penuh hormat mereka menjawab sambil tetap tertunduk.
Mereka berdua adalah Agus Riyadi dan Choirul Anam. Mereka berdua hendak mewakili 46 orang kawan-kawannya yang memperoleh remisi atau pengurangan hukuman yang akan disampaikan secara simbolis oleh Bupati Rembang seusai upacara. Pantaslah jika dua orang tadi hanya banyak membisu kaku, karena mereka adalah narapidana.
Agus Riyadi pantas bersyukur, warga RT 3 RW 8 Kelurahan Rawa Badak, Roja, Jakarta Utara ini sebentar lagi bisa pulang kampung menemui keluarganya. Dia satu-satunya yang langsung bebas setelah upacara. Ayah dua putra ini tampak berbunga-bunga ketika ditanya tentang sang putra. Walaupun ia tidak dijemput keluarganya, tidak mengurangi rasa gembiranya. Pria yang terlibat penggelapan ini dihukum 1,3 tahun. Setelah mendapat remisi, ia praktis telah bebas merdeka seusai upacara. Ia bisa lari secepat ia mampu tanpa takut akan ada yang mengejarnya lagi.
Jika Agus Riyadi lebih cepat menikmati kebebasannya, tidak demikian dengan Choirul Anam (26). Ia mesti menunggu bulan depan untuk bisa pulang kampung. Setidaknya, pria warga Bojonegoro Tuban ini bisa mudik ketika Idul Fitri nanti. Pria dengan satu putra ini sama dengan rekannya, terlibat penggelapan sehingga ia harus divonis ‘ngincipi’ hotel prodeo 1,3 tahun di Rembang.
Agus Riyadi dan Choirul Anam pastilah di dalam penjara berkelakuan baik. Karena syarat untuk mendapat pengurangan masa hukuman 1 s/d 4 bulan harus berkelakuan baik semasa di balik jeruji besi.
Apa rencana berikutnya setelah bebas?
“Saya akan kembali ke masyarakat dan menjadi orang baik-baik, Mas. Saya tobat,” ujar Agus Riyadi dengan malu-malu.
Choirul Anam juga menjawab sama dengan, ingin menjadi orang yang baik-baik. Seusai hari raya nanti ia ingin mencari pekerjaan yang halal.
Usai upacara, sesaat setelah dipersilahkan pembawa acara, Agus Riyadi dan Choirul Anam sontak berdiri dan berbaris layaknya anak sekolah. Sepertinya mereka telah dilatih untuk berbaris ketika hendak maju ke depan panggung kehormatan. Choirul Anam terdengar memberi aba-aba. Sesampai di depan panggung kehormatan, Bupati Rembang H Moch Salim menyampaikan berkas remisi kepada mereka berdua.
:-) Shodiqin

Ramalan Jayabaya 2

Ramalan Jayabaya
Tutuge Intisarine Ramalan Utawa Jangka Jayabaya, yaiku :

29. Akeh omah ing dhuwur jaran, wong mangan wong. Anak lali bapa, wong tuwa lali tuwane.
30. Pedagnag adol barange saya laris, bandhane saya lidhis. Akeh wong mati kaliren, ing sisihe pangan. Akeh wong nyekel bandha, nanging uripe sangsara.
31. Sing edan bisa dandan, sing bengkong bisa nggalang gedhong. Wong waras lan adil, uripe nggrantes lan kepencil.
32. Ana peperangan ing njero timbul, amarga para pangkat akeh sing padha salah paham. Durjana saya ngambra-ambra, penjahat saya tambah, wong apik saya sangsara.
33. Akeh wong mati jalaran saka peperangan, kebingungan lan kobongan. Wong bener saya thenger-thenger, wong salah saya bungah-bungah. Akeh bandha musna ora karuwan parane. Akeh wong lan drajat padha minggat ora karuwan sebabe.
34. Akeh barang-barang haram. Akeh bocah haram. Bejane sing lali, bejane sing eling. Nanging sauntung-untunge sing lali, isih untung sing eling lan waspada.
35. Angkara murka saya ndadi, kana kene saya bingung, akeh wong sing kebiluk melu curang. Pedagang akeh alangane, akeh buruh nantang juragan, juragan dadi umpan.
36. Sing swarane seru oleh pengaruh. Wong pinter diinger-inger ingkang lajeng malih tingal. Wong ala diuja. Wong ngerti mangan ati.
37. Bandha dadi memala, pangkat dadi pemikat.
38. Sing sawenang-wenang rumansgsa menang, sing ngalah rumangsa kabeh salah.
39. Ana bupati sing asor imane, patihe kepla judhi. Wong sing atine suci saya dibenci, wong sing jahat lan pinter njilat saya oleh drajat. Pemerasan saya ndadra, maling lungguh wetenge mblendhuk.
40. Pitik angrem sadhuwure pikulan.
41. Maling wani nantang sing duwe omah. Begal padha ndugal, rampok padha keplok-keplok. Wong momong mitenah sing diemong. Wong jaga nyolong sing dijaga. Wong njamin njaluk dijamin.
42. Akeh wong mendem donga.Kana kene rebutan unggul. Angkara murka anggedhekake duraka. Ukum agama dilanggar, prikamanungsan diiles-iles, kesopanan ditinggal, akeh wong edan, jahat lan kelangan budi akal.
43. Wong cilik snig kepencil, amarga dadi korbane sing jail.
44. Banjur ana ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit, negarane ambane saprowolon. Tukang mangan usap saya ndadra, wong jahat ditampa, wong sici dibenci. Timah dianggep perak, emas diarani tembaga. Dhandhang dikandhakake kuntul, wong dosa sentosa. Wong becik dikicik, maling dilepas, sing kelangan disalahake.
45. Wong nganggur kepungkur, wong sregep krungkep. Wong nyengit kasengit, buruh ngeluh.
46. Wong sugih krasa wedi, wong wedi dadi priyayi, senenge wong jahat, susahe wong becik.
47. Akeh wong dakwa dinakwa, tindake manungsa saya kuciwa.
48. Ratu karo ratu rembugan, negara endi kang dipilih lan disenengi.
49. Hore, hore! Wong Jawa kari separo, Landa, China kari sajodho.
50. Akeh wong ijr, akeh wong cethil, sing eman ora keduman, sing keduman ora eman. Akeh wong mbambung akeh wong limbung. Akeh wong omah-omah padha bubrah.
51. Selot-selote besuk wolak-walike jaman teka. Bala Sirrullah rawuhe datan kanyana-nyana, tumpes tapis wong sing padha mukir agama.
52. Wong nylih mbalekake, wong utang nyaur.
53. Utang jiwa nyaur jiwa, utang wiring nyaur wiring. Sing suci bakal dadi wiji, sing ora suci bakal dadi siti.
54. Wong curang keplanggrang, wong jail ndrekikil. Durjana musna. Pengkhianat dipangan laknat. Sing dosa rekasa, sing salah nemoni susah.
55. Akeh wong dicokot lemut mati, dicokot semut mati. Akeh swara aneh sing undang-undang sapa sing dosa. Akeh wong dadi edan, akeh wong musna lan akeh wong sing dadi rudin amargakakehan suap.
56. Tukang tadhah padha susah, wong kendel padha kepetel, wong nganggur padha kebanjur. Wektu iku nyata dadi untunge wong sing waspada.

Sumber: Damar Jati
Panulis *) : Guru Basa Jawa SMP Tegaldowo
http://demangwaru.blogspot.com/

Tahajud di Malam Ramadhan

Hidupkan Malam Ramadhan
Tanya :
Assalamu Alaikum, Pak Ustadz saya mau tanya. Kalau selsai solat Tahajud kan hendaknya tidur kembali sambil membaca Ayat Kursyi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Pertanyaan saya, Bagaimana kalau menjalankan sholat Tahajud dibulan Puasa, padahal saya menjalankan solat Tahajud disepertiga malam terakhir, dimana setelah solat saya tidak langsung tidur, karena menyiakan makan sahur. Apakah itu mengurangi faedah atau pahalanya ? Mohon dimuat di Pantura Pos Edisi September
Wassakamu Alaikum Wr. Wb. (Bu Erna Kudus)

Jawab :
Waa’laikummus salam Wr. Wb.
Selamat Bu Erna, semoga tergolong sebagai hamba Allah, yang bersyukur yang selalu memperoleh karunia ni’mat lahir dan batin.
Perihal seusai solat Tahajud, tidak ada anjuran ataupun larangan tidur kembali. Baik diluar bulan romadlon ataupun dalam romadlon, terlebih lagi Bu Erna melaksanakan Tahajud di sepertiga malam terakhir ( waktu paling utama ) yang kemudian zikir dan mempersiapkan makan sahur. Itu merupakan rangkaian ibadah kelyarga yang sakinah.
Lebih jelasnya saya sampaikan perihal solat Tahajud.
Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakan sholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam (Tahajud) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya sellau berdampingan dengan Allah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji”.
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikan makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat”. (HR. Tirmidzi).
Bersabda Nabi Muhamad SAW :“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardlu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim)
Waktu untuk melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu sibuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama yaitu :
1. Utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya - 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 - 01.00 )
3. Paling utaama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - subuh )
Menurut keterangan uang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “Diwaktu manakah yang lebih utama kita emngerjakan sholat malam ?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini. “Rosulullah SAW bersabda : “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang terakhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR. Ahmad)
Bersabda Rosulullah SAW :“Sesungguhnya pada waktu malam ada satu (waktu). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” (HR Muslim).
Nabi SAW bersabda lagi : “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-KU, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia”. ( HR Bukhari dan Muslim ).
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam ( Tahajud ) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi palings edikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tigabelas ) rakla’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara ( Kaifiat ) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW. “Shalat malam itu, dua-dua”. ( HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim ).
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1). 2 raka’at shalat Iftitah
2) 8 raka’at shalat Tahajud
3) 3 raka’at shalat witir. Seyogjanya kalau kita Tarowih, berniat solat Tahajud maka witirnya seusai sholat Tahajud. Karna semalam tidak perlu witir dua kali.
Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
“Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat”.
Adapun lima keutamaan didunia itu ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT daris egala bencana
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab
3. Ketika menyeberangi jembatan Shirotul Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan
(Bahan / materi diambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT”) (BImbingan Lengkap dab Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad S.

Riyadhotut Tholabah, Bermula dari Murid Wajib Belajar , Kini Kelola TK hingga SMA


Riyadhotut Tholabah, Bermula dari Murid Wajib Belajar, Kini Kelola TK hingga SMA
Yayasan Riyadhotut Tholabah menaungi sekolah satu atap mulai TK, MI, MTs dan MA. Sekolah-sekolah tersebut masuk dalam deretan sekolah yang diperhitungkan di Kecamatan Sedan. Yayasan yang dipimpin KH Adib Munawir ini mendidik setidaknya 1750 siswa. Sebuah jumlah yang cukup besar untuk sebuah yayasan pendidikan yang berdiri di kecamatan. Sarana gedung masih menyebar, namun sebagian besar sudah menempati satu lahan milik yayasan seluas 1,5 Ha.
Riyadhotut Tholabah menganut kurikulum Nasional ditambah kurikulum lokal yang bernuansa pesantren. Kurikulum lokal itu antara lain Qiroatul Kutub (membaca kitab), Hafalan Juz Amma, Nahwu Shorof, dan pelajaran-pelajaran agama yang sudah ada di kurikulum Nasional.
Program extrakurikuler yang sudah berjalan di Riyadhotut Tholabah cukup beragam, antara lain Khitobah, Marching Band, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Pramuka, MTQ, Komputer dan Mading. Perpustakaan milik Riyadhotut Tholabah juga sudah memiliki 10 ribu judul buku.

Sejarah Berdiri
Riyadhotut Tholabah yang saat ini menjadi besar tidak lepas dari peran para mujahid yang merintis pendidikan di Sedan. H Ni’amullah Syuaib, salah satu Pengurus Yayasan menceritakan mula berdiri Riyadhotut Tholabah pada 1 Januari 1948. Saat itu sekolah masih terhitung langka dan anak-anak bangsa yang baru merasakan Indonesia merdeka masih banyak yang terlantar pendidikannya. Kondisi demikian memantik keprihatinan KH Mawardi dan KH Munawir. Dua tokoh da’i ini lantas menggagas sekolah untuk anak-anak di sekitarnya. Maka tercetuslah sekolah yang masih ala kadarnya dengan istilah MWB (Murid Wajib Belajar). Mula pertama berdiri MWB belum mempunyai gedung sama sekali, sehingga siswa dididik di rumah-rumah pengurus.
Sejak tahun 1957, MWB mulai eksis dengan bentuk Madrasah Ibtidaiyah masuk pagi dan memiliki gedung sendiri. Barulah kemudian MWB berubah menjadi nama Riyadhotut Tholabah pada tahun 1960. Selanjutnya sekolah berkembang pesat dengan pendirian MTs untuk menampung lulusan MI. Ujian pertama MTs pada tahun 1970, namun masih bergabung dengan MTs Boyolali.
Tahun 1975 MTs keluar ijin operasionalnya. Tahun 1980 s/d 1992 Ujian Negara pindah bergabung dengan MTs Lasem. Barulah pada tahun 1993 Riyadhotut Tholabah berhak menyelenggarakan Ujian Negara sendiri.
Pasca lulusan MTs, pengurus Yayasan bergerak lagi untuk mendirikan MA, untuk menampung lulusan MTs yang jumlahnya cukup signifikan. Itu terjadi pada 1 Juli 1980. Kini MA telah menjadi sekolah lanjutan yang besar.

Menggagas Perguruan Tinggi
Makin banyaknya siswa yang dibina oleh Riyadhotut Tholabah, mau tidak mau melibatkan banyak pendidik yang berkompeten dibidangnya. Jumlah total ustadz dan ustadzah yang terlibat dalam membimbing siswa-siswi sebanyak 89 guru, ditambah dengan TU 11 orang.
Guru-guru tersebut tersebar di TK yang mendidik siswa sebanyak 135 anak dengan kepala sekolah Ustadzah Qowiyah. Kemudian Edy Yusuf SAg memimpin MI dengan jumlah siswa 480 anak. Sedangkan MTs kini ada 608 siswa dengan kepala sekolah HM Rofiq BA. Dan MA dipimpin oleh Drs Anshory dengan 533 siswa.
Prestasi sekolah-sekolah Riyadhotut Tholabah cukup bagus. Setiap tahun rata-rata lulus UN 98%. Akhir-akhir ini, sejak tahun 2008 hingga sekarang, mulai tingkat SD, MTs hingga MA lulus 100%. Pada moment MTQ Pelajar tingkat Kabupaten Rembang kemarin, seluruh Juara I pada bidang Tilawah, Tartil hingga Tahfidz dengan segala tingkatan adalah siswa-siswa Riyadhotut Tholabah.
Ke depan rencananya Riyadhotut Tholabah akan membuka perguruan tinggi untuk menampung tunas-tunas Rembang yang haus akan ilmu yang lebih tinggi, yang selama ini terasa sangat kurang. Semoga. :-) Shodiqin

Teknologi intercom permudah tugas guru

Teknologi Intercom Permudah Tugas Guru
Menggunakan teknologi terbaru adalah kebanggaan masyarakat zaman modern. Semua bisa dilakukan dengan mudah dan tanpa banyak hambatan untuk berkomunikasi dengan siapapun. Hargapun semakin terjangkau dan aman digunakan selama dalam batas batas yang wajar.
Akan tetapi, sungguh berbeda yang dilakukan SD Pamotan 3, karena sampai sekarang masih menggunakan teknologi lawas yaitu Intercom. Sebuah teknologi zaman dulu yang tenar di era tahun 1985 an.
Menurut Moh. Masrup Kepala Sekolah SD Pamotan 3 mengatakan, sekolahnya menggunakan intercom bertujuan untuk mengontrol, berkomunikasi, memantau di dalam ruangan kelas setiap saat, tanpa harus mengganggu proses belajar mengajar.
Menurutnya intercom meskipun teknologi kadaluwarso sangat bermanfaat dan membantu tugas Kepala sekolah dan guru.
Ide penggunaan intercom dimulai ketika sekolah membutuhkan alat untuk berkomunikasi dan mengontrol antara Kepala sekolah dengan para guru dan anak anak saat jam belajar mengajar. Alat itu, nantinya digunakan untuk : mengontrol, berkomunikasi, alat bantu memutar kaset perjuangan, seni seni daerah dan senam. Intercom ini dilengkapi dengan alat pengontrol dan amplifier dan micropone. Sehingga pengawasan dan komunikasi di dalam kelas dapat dilakukan setiap saat. Penggunaan alat ini dilakukan hanya dengan menghidupkan tombol di ruang control. Tombol control terdapat 6buah untuk 6 kelas. Di setiap kelas disediakan loudspeaker, sehingga dapat digunakan untuk komunikasi dan memutar kaset perjuangan atau senam, yang dapat di dengar oleh semua kelas. Alat ini dibeli tahun 2007 lewat dana bantuan dari pemerintah.
Dilain kesempatan Kepala sekolah Masrup mengungkapkan sejak dikucurkanya beberapa bantuan dana oleh pemerintah, baik DAK atau BOS, SD Pamotan 3 merasa tercukupi kebutuhanya. Gedungnya banyak yang direhab, sehingga menambah kenyamanan dalam belajar.
Kepala sekolah dan guru berharap, semoga SD Pamotan 3 dapat maju dan berprestasi karena fasilitas semakin ditambah oleh pemerintah. Dan tak lupa berharap selama memonitor anak di sekolah, dapat bermanfaat nantinya. Melalui Diknas Rembang, SD Pamotan 3 memohon untuk diberikan bantuan alat monitor teknologi terbaru seperti yang dimiliki sekolah sekolah favorit di kota besar. :-) Santoso

Bosan jadi karyawan, produksi ikat pinggang sendiri


Bosan Jadi Karyawan, Produksi Ikat Pinggang Sendiri
Sejak puluhan tahun yang lalu, banyak anak muda di desa Jurangjero Kecamatan Sluke yang merantau ke luar kota. Terbanyak mereka merantau ke Jakarta dan Bandung sebagai karyawan industri ikat pinggang. Jika ada yang krasan dan mendapat penghasilan lumayan, mereka lantas membawa teman-temannya untuk turut kerja di sana.
Itu berlangsung bertahun-tahun. Praktis, mereka yang jumlahnya semula hanya satu dua orang menjadi 25-an orang.
Setelah bertahun-tahun, di antara mereka ada yang merasa harus pulang kampung untuk mandiri. Intinya mereka bosan jadi karyawan, ingin mandiri untuk meningkatkan taraf hidup.
Masngut (36) adalah salah satu dari pemuda lain yang berjumlah puluhan, sejak tahun 1997 mencoba peruntungan memproduksi ikat pinggang sendiri. Pengalamannya membuat ikat pinggang di pabrik orang selama 4 tahun cukup menjadikannya pengalaman untuk mandiri.
Setelah berhasil membuat ikat pinggang, produknya dipasarkan pada konveksi pakaian anak-anak di Jakarta, Pekalongan dan Jepara. Memang ikat pinggang produksi Masngut khusus untuk aksesori celana anak-anak.
Awal berdiri, usaha ikat pinggang suami Istiqomah dengan satu putra ini memperkerjakan 3 orang karyawan dari tetangganya sendiri. Kini, UD Bowo Gesper milik Masngut memiliki karyawan 20-an orang.
Sayangnya, dari puluhan pemuda perantauan yang membuat produk ikat pinggang sendiri, hanya tinggal 3 orang yang bertahan hingga sekarang.

Penghasilan Bagus
Memproduksi ikat pinggang jika sudah menemukan kepercayaan akan lancar-lancar saja. Setiap pekan sekali pengiriman Masngut mengirim ke pelangganya 4000 lusin ikat pinggang. Lancarnya usaha Masngut menjadi keuntungan tersendiri bagi tetangga-tetangganya. Karena memproduksi ikat pinggang melibatkan banyak orang, karena untuk memasang pernik-pernik ikat pinggang harus melibatkan banyak tangan. Biasanya pernik-pernik yang kecil dikerjakan oleh ibu-ibu sebagai sampingan.
Sistem kerja yang diterapkan adalah borongan. Sehingga mereka bisa bebas bekerja kapan saja dengan penghasilan yang lebih memadai. Bahkan pekerjaan itu bisa dibawa ke rumah masing-masing.
Rata-rata penghasilan karyawan menurut Masngut berkisar antara Rp.300.000 s/d Rp.350.000,- dibayar mingguan.
Disamping kepercayaan yang diperoleh Masngut, ia juga mencari terobosan konveksi lain. Sehingga produk Masngut mampu bertahan hingga sekarang.
:-) Shodiqin

Imam Thohari, Istikomah Produksi Sirup Kawis


Imam Thohari, Istiqomah Produksi Sirup Kawis
Masih jarang warga Rembang yang memproduksi makanan dan minuman dengan bahan khas Rembang. Dari yang jarang itu, Imam Tohari (52) adalah salah satu orang yang istiqomah menggeluti bidang olah makanan dan minuman dengan bahan khas Rembang. Bahan yang dimaksud namun masih langka itu adalah kawis.
Debut suami Sulastri (52) dengan dua putra ini dimulai sejak tahun 2002. Dengan bahan asli buah kawis yang beraroma segar ini, Imam Tohari mengolahnya menjadi sirup sari buah kawis. Produknya mula-mula dititipkan di toko-toko kenalan. Setiap ada Expo di Rembang, sirup kawis dengan merek KBM 2 diikutkan pameran.
Disamping sirup sari buah kawis, ayah Siti Umi Zahroh dan Rifki Ivan Dianto ini juga memproduksi makanan dan minuman lain dengan bahan kawis. Seperti Limun Sari Buah Kawis, Madu Mongso Kawis, dan Selai Buah Kawis.
Sesuai dengan nama KBM 2 (Karya Bakti Makanan dan Minuman), Pak Imam juga memproduksi Kecap Manis Beryodium, Kopi Bubuk Lelet, Bandeng Presto Bacem, Bandeng Tandu Crispy, Trasi Open, Kacang This dan Kerupuk Udang/Ikan.
Lama-lama Sirup Kawis dan produk-produk lain KBM 2 banyak penggemarnya. Ciri khas kawis yang dijamin keasliannya ini menjadikan pelanggan terus bertambah. Apalagi KBM 2 ini juga menjadi salah satu binaan BNI Pusat, sehingga memungkinkan ikut pameran mulai dari skala regional, nasional hingga internasional.
Tercatat KBM 2 setiap tahun ikut Rembang Expo. Pameran tingkat regional yang pernah diikuti antara lain di Rembang sendiri, Tuban, Kudus, Solo, Yogyakarta, Borobudur, PRPP Semarang. Tingkat nasional di JCC Jakarta dan Jakarta Fair. Tingkat Internasional di Museum Bandung Lautan Api dalam rangka Hari Pangan Dunia yang bertajuk International Food Expo 2008.

Sertifikat Halal
Yang cukup membanggakan dari produk KBM 2 adalah setiap item produknya sudah didaftarkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Bahkan semua produknya yang berjumlah puluhan macam itu juga didaftarkan di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika MUI untuk mendapatkan Sertifikat Halal. Untuk sementara yang sudah keluar adalah sertifikat Halal untuk Kecap Manis Beryodium Cap Udang Windu. Sertifikat Halal ini keluar tanggal 25 Juli 2008 ditandatangani Komisi Fatwa MUI Jateng KH Kharis Shodaqoh, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika MUI Jawa Tengah Prof Dr HM Muchoyyar HS,MA dan Ketua MUI Jawa Tengah KH Habib Luthfi Ali Yahya.
Imam Tohari, pegawai Dinas Perhubungan Rembang yang senang membaca selawat saat mengolah produksinya ini bertekad ingin menjadikan produknya dikerjakan dengan prinsip-prinsip Islam yang menjunjung kesucian dan kebersihan.
Dengan demikian Imam Tohari menjamin bahwa produknya bebas campuran lain yang membahayakan, karena setiap tahun dikontrol oleh Balai POM MUI dan Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

Sedia Bibit Kawis
Sebagai produsen yang menggunakan bahan kawis, menjadikan Imam Tohari turut memikirkan keberlangsungan kawis ke depan. Setiap mengolah kawis, dipisahkan dulu biji, serat dari isi kawis. Isi kawis diolah menjadi kawis dan makanan lain, sementara bijinya dimanfaatkan untuk pembibitan dan disimpan.
Jika ada warga Rembang yang berminat terhadap bibit kawis ini, Imam Tohari mempersilahkan datang ke kediamannya, Ds. Pantiharjo Kaliori Rembang. Ia berharap ke depan buah kawis tidak lagi menjadi buah langka, dan kelak ketersediaan bahan baku kawis akan melimpah di Rembang. :-) Shodiqin

Website Rembang Go...!!!

Website Rembang Go....!!
Bagi yang hoby berselancar untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan, silahkan ‘klik’ rembangkab.go.id. Situs milik Pemda Rembang ini bukanlah situs sembarangan, karena baru-baru ini ajang bergengsi yang berjuluk Bubu Awards V.06 yang digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center menobatkan Rembang sebagai yang terbaik kategori government.
Bubu Awards adalah kompetisi digital tahunan. Kali ini Bubu Awards yang dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik ini diselenggarakan untuk yang ke 6 kalinya. Kompetisi dunia maya ini melibatkan setidaknya 47 juri pakar telekomunikasi dari pelosok dunia. Dari Indonesia tercatat Hermawan Kertajaya (pakar marketing), Elisa Lumbanturuan (IT Direktor Garuda Air Lines), Betty Alisyahbana (CEO QB), Anindya Bakrie (Ceo Bakrie Brother), dll.
Website Pemkab Rembang didesain oleh Rudy Heryanto, salah satu staf Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Rembang. Pakar WEB yang mengelola Pabrikweb ini menceritakan, setidaknya website dinilai meliputi empat hal yaitu desain, konten (isi), teknologi dan nilai guna. Oleh juri Website Rembang dinilai yang terbaik, menyingkirkan Departemen Pertanian Jakarta yang meraih website terbaik tahun lalu.
Atas prestasi tersebut, desainer web Rudy Heryanto mendapat apresiasi menggembirakan dari Bupati Rembang H Moch Salim. Karenanya Bupati berkenan memberikan tali asih kepada Rudy sebesar Rp.3 Juta, atas kreativitasnya selama ini. :-) Shodiqin

Waspadai penyakit ISPA

Waspadai Penyakit Pernafasan
PENYAKIT FLU BABI, FLU BURUNG DAN ISPA.
Penyakit Flu babi telah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Penyakit ini, sudah mewabah dan terjadi hampir di setiap propinsi di negeri ini.
Informasi dan sosialisasi tentang flu babi sebenarnya telah ditunggu tunggu oleh masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan. Pantura konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Sumber dr.Jopo E, sebagai salah satu dokter di desa mengatakan, flu babi penularanya mirip dengan flu burung dengan melalui kontak langsung dengan hewan atau penderita.
“ Kami sedang menunggu instruksi dari Pimpinan di Rembang, karena sosialisasi dan penyuluhan telah di jadwalkan. Pelaksanaan program penyuluhan ke desa, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.” Ujar dr.Jopo.
Menurut dr Jopo, keterkaitan antar flu babi, flu burung dan ISPA, sebenarnya sama, karena melalui pernafasan.

ISPA Banyak Jangkiti Warga
Berbagai penyakit pernafasan mulai menjangkiti warga Rembang akhir akhir ini,
seperti penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Tanpa disadari, hampir sebagian pasien yang berobat, menderita penyakit saluran pernafasan. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat disaat musim kemarau sangat mempengaruhi mudah terserang penyakit ini.Begitu juga padatnya penduduk, dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga menimbulkan mudahnya penyakit tersebut berkembang. Cuaca yang panas, banyaknya debu dan sulitnya air di musim kemarau, membuat virus mudah menyerang manusia. Data di salah satu Puskesmas di Kecamatan Sumber diketahui, saat ini terdapat ratusan penderita ISPA, sehingga butuh perhatian khusus dari Puskesmas.
Menurut dokter Puskesmas Sumber dr Jopo E, penyakit ISPA menempati rangking I di Kecamatan Sumber. Sesuai urutan 5 besar dalam data di Puskesmas Sumber diketahui yaitu rangking 1. ISPA 2. Diare 3. Flu 4.Lambung 5.Hipertensi. Jumlah penderita ISPA sesuai data Pasien Puskesmas Sumber adalah 256 orang atau 16, 5 %.
Dalam ilmu kesehatan dikatakan, ISPA sebenarnya adalah penyakit infeksi pernafasan akut, yang diawali dengan masuknya bibit penyakit pada saluran pernafasan, kemudian menimbulkan infeksi.
ISPA disebabkan karena virus, bakteri. Sedangkan virus dapat menyerang manusia setiap saat , baik anak anak sampai orang tua. Kondisi tubuh yang lemah, memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh manusia.
ISPA dapat ditularkan melaui ludah, darah, bersin, udara yang tercemar. Menjaga sanitasi yang baik, gizi yang cukup, dan melakukan pola hidup sehat adalah cara untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit tersebut.
Musim kemarau yang panjang, mempunyai dampak kurang menguntungkan bagi warga, seperti sulitnya air, sanitasi yang buruk, ekonomi, stress , dan lain lain. Sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Berbagai penyakit akan muncul dalam musim itu adalah ISPA, flu, diare, tipes, hipertensi, lambung dan lainya.
Termasuk dalam penyakit ISPA adalah Influenza, Sinusitis, radang tenggorokan, radang telinga tengah, Radang pada Laring, bronchitis, radang paru paru.
Penyakit influenza disebabkan oleh virus, dan begitu mudah menyerang manusia.Karena perubahan dan perkembangan virus menyebabkan sulitnya mengobati penyakit ini.
Bagi mereka yang terkena flu disarankan untuk menjaga pola hidup sehat, beristirahat yang cukup,makan makanan yang bergizi dan banyak minum air putih.
Sinusitis disebabkan karena virus, bakteri, jamur, radang pada hidung. Radang tenggorok disebabkan karena virus dan bakteri. Virus yang menyerang tenggorokan tidak dapat dibunuh dengan obat , tetapi bila karena bakteri yang menyebabkannya dapat dibunuh dengan obat. :-) Santoso

Dewan Baru Harapan Baru

Dewan Baru, Harapan Baru
Harapan masyarakat Rembang untuk menatap Rembang yang lebih baik, digantungkan di pundak anggota legislatif baru yang telah resmi dilantik pada 14 Agustus silam.
Rapat paripurna pertama DPRD Rembang (25/8), menghasilkan keputusan pembentukan fraksi-fraksi sebagai syarat kelengkapan dewan menjadi tujuh fraksi. Jumlah tersebut lebih besar dibanding jumlah fraksi DPRD Rembang pada periode sebelumnya yang hanya berjumlah lima fraksi.
Ketujuh fraksi tersebut adalah; Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar, Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Amanat Nasional dan Fraksi Bintang Keadilan. Diharapkan dengan bertambahnya jumlah fraksi tersebut asiprasi masyarakat lebih dapat terakomodir dan iklim demokratis digedung dewan lebih terbangun
Fraksi Demokrat yang berjumlah delapan kursi diketuai Harno, Wakil Ketua Gunasih, Sekretaris Imroatus Solicah. Sedangkan Sunarto, Hikmah Purnamawati, Yuliani Ari Setyaningsih, Edi Kartono dan Islahudin duduk sebagai anggota.
Fraksi Partai Golongan Karya yang baru terisi 7 kursi dari 8 kuota yang diperoleh, menempatkan Chairul Anwar, anggota legislatif tertua sebagai ketua fraksi, Wakil Ketua Khairul Mutakim, Sekretaris Gatot Paeran dan anggota terdiri dari Catur Winanto, Budi Wibowo, Ismari serta Joko Susilo.
Sedangkan Fraksi Persatuan Pembangunan yang menjadi wadah aspirasi PPP dan PKNU diketuai mantan anggota legislatif periode sebelumnya Abdul Hafidz, Wakil Ketua Mursyid, Sekretaris Hakam, Bendahara Kodiyah dan Sulistiyo Weti Ariyani, Majid Kamil serta Yudhianto dari PKNU sebagai anggota.
Fraksi Kebangkitan Bangsa yang juga mewadahi suara PPRN selain PKB diketuai M Asnawi, Wakil Ketua Sutaryo Soleh, Sekretaris Puji Santoso dari PPRN. Sedangkan anggota terdiri dari M Noor Hasan, Suwanto, Sholeh, Sodiqin Yasir.
Fraksi PDI Perjuangan menempatkan wajah lama Maliki Nurudin sebagai ketua, Wakil Ketua Suprihadi, Sekretaris Jasmani, Bendahara Sumarsih dan Ridwan sebagai anggota. Sedangkan Fraksi Amanat Nasional yang mempertemukan dua kekuatan antara partai PAN dan Pelopor diketuai Jihad Asia Pustakawan, Wakil Ketua Moh. Nur Hasan dari Partai Pelopor, Sekretaris M Imam Zarkasih dan Sukarmain dan Sahningsih sebagai anggota.
Sedangkan Fraksi Bintang Keadilan yang merupakan gabungan suara Partai Bulan Bintang dan PKS menempatkan Rochmad Isnaeni sebagai ketua, Wakil Ketua Ahmad Zamhuri, Sekretaris Muntohid. Sedangkan Joko Suprihadi serta Dhian Rahweni Dewi sebagai anggota.
Diharapkan ketujuh fraksi tersebut mampu menjembatani aspirasi masyarakat Rembang untuk menuju Rembang yang lebih baik dan menjadikan setiap keputusan yang lahir dari gedung rakyat tersebut selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pejabat dan penguasa demi terciptanya perbaikan hidup selama lima tahun kedepan. :-) Tarom

Kejamnya Ibukota

Kejamnya Ibukota
Sudah tengah malam Mas Guru, Mbah Sastro, Lik Diman dan Pak Bowo masih ngobrol dan belum beranjak dari warung Yu Kasminah yang malam ini tampak lebih komplit. Selain kopi tubruk khas Pantura aneka hidangan juga tersedia seperti ketan anget-anget, pohong goreng alias banggreng, kue serabi dan lain sebagainya serta makanan ringan jenis mie goreng, mie rebus. Juga disediakan khusus untuk yang mau sahur ada nasi kucing ala daerah Surakarta Hadiningkrat.
Mendadak yang pada ngopi dikejutkan dengan kedatangan Pak RT menggandeng seseorang yang lama dikenal di Kampung Baru ini. Yu Kasminah tanpa dikomando lansung meloncat dari meja kasir diikuti Kang Darman suaminya sedangkan Astri dan Noorce hanya ikut-ikutan menyambut kedatangan pahlawan kesiangan ini.
“Wah ……… oo………..pai………….. pai………….. Paijo to ini ………… wah bagaimana kabarnya? Katanya di Jakarta? kerja apa di sana?” Tanya Yu Kasminah bertubi-tubi.
“Sabar ………… sabar Yu, biar Paijo duduk di samping Mas Guru,” kata Pak RT mempersilahkan Paijo.
“Nah ………. sekarang kamu boleh cerita perjalananmu dari A sampai Z Jo,” pinta Mbah Sastro.
“Tapi ……… tapi……… tapi aku diwedangi dulu t biar lancar bicaranya,” jawab Paijo terus terang.
“Ya………… ya……….. tolong Mbak Noorce, Paijo ini dibuatkan kopi tubruk kesukaannya,” perintah Kang Darman pada Noorce.
“Sekarang ceritanya bisa dimulai Jo?” kata Lik Diman dan Pak Bowo hampir bersamaan
“Setelah gagal dalam pencalonan legislatif dulu, aku mencoba untuk mengembara di Ibukota, karena hidup disini rasanya sudah malu ……,” jelas Paijo mengawali ceritanya.
“Di Ibukota nasibku tambah ngenes, melamar pekerjaan di sana-sini ditolak karena tidak punya ketrampilan. Akhirnya aku jadi gelandangan karena bekalku sudah habis. Satu-satunya penghidupan adalah mencari barang rongsokan di tempat pembuangan sampah,” sambung Paijo lagi.
“Pengalaman yang paling menyakitkan ya kemarin sore, waktu aku sedang mengais sampah yang baru datang, tiba-tiba aku dipukuli sesama pemulung lainnya,” cerita Paijo.
“Kenapa Jo……… kenapa tidak melawan. Kamu khan kamu mantan preman?” kelekar Lik Diman.
“Boro-boro melawan ……….. mereka jumlahnya puluhan, maka aku terus lari …… sampai nafas ini mau habis,” lanjut Paijo sambil minum kopinya.
“Kenapa Jo kamu kok dikejar?” Kali ini Tanya Yu Kasminah.
“Karena lokasinya aku pakai. Di kota besar seperti Jakarta tempat sampah dipetak-petak, dijadikan lahan pekerjaan. Artinya sampah-sampah itu dipilih barang-barang yang berharga lalu dijual kembali,” jelas Paijo.
“Wah ngenes juga ya mereka ……….. terus………… terus bagaimana Jo selanjutnya?” Tanya Yu Kasminah.
“Akhirnya aku menggelandang jadi pengemis dari pintu ke pintu untuk mencari sesuap nasi dan setetes air,” cerita Paijo dengan mata berkaca-kaca.
“Berarti hidup di Ibukota itu kejam ya …………. bahkan lebih kejam dari Ibu tiri,“ kelekar Kang Darman mengomentari cerita Paijo.
“Makanya kita kudu punya ketrampilan untuk menghadapi kehidupan ini, apa di sekolah-sekolah masih ada pelajaran ketrampilan mas?” Tanya Mbah Sastro sok tahu.
“Masih Mbah, di SMK ada pelajaran menjahit, otomotif, pelayaran, komputer sampai administrasi kantor. Sedangkan di SMA namanya ada pendidikan Live Skill yaitu pendidikan yang siap kerja dengan dipandu Bapak Ibu Guru atau pakar yang mumpuni,” jelas Mas Guru pamer.
“Pasti biayanya mahal ya?” tanya Pak Bowo
“Sekarang ini ada perjuangan dari pemerintah daerah untuk menggratiskan pendidikan dari SD, SMP ditambah SMA. Sebentar lagi……makanya Program Daerah Kab Rembang, Empat Pilar Bupati itu didukung, jangan diolok-olok dan di elek-elek,” Jawab Mas Guru
Semua yang mendengar pada manggut-manggut tanda setuju. Dengan ide kreatifnya orang-orang pintar, lewat majalah Pantura ini rupanya Mas Guru juga ikut-ikutan kampanye pendidikan gratis. Kemudian satu per satu mereka pada pulang kecuali Paijo yang masih menghitung waktu. (Kampoeng Baru, Agustus 2009)

Mengais daun jati, hidupi keluarga

Mengais Daun Jati, Hidupi Keluarga
Tasmani (65) adalah salah satu contoh orang tua yang tangguh dan sabar dengan pekerjaannya yang terhitung berat ini. Setiap dua hari sekali Tasmani mengayuh sepedanya sejauh 10 Km menuju hutan Sale (Kebonharjo) untuk mencari daun jati. Pekerjaan yang dilakoninya sejak remaja itu adalah mengambil daun-daun jati yang tumbuh di bonggol-bonggol jati, di badan pohon selagi bisa dijangkau dengan tangannya.
Warga Damean Kec Sedan, suami Dasni dengan 6 putra ini mampu mengumpulkan daun jati 3 ikat besar mulai pagi hingga siang pukul 2 atau 3 sore. Tiga ikat jati tersebut dimuat memenuhi sepedanya untuk dibawa pulang.
Selesaikah tugas Tasmani? Ternyata belum. Daun jati yang diperolehnya hari itu tidak begitu saja menjadi uang. Ia mesti membawanya ke pasar Kragan esok harinya. Sistem menjualnya dengan menunggui di pasar dengan dibeli eceran oleh pelangganya. Hasil yang diperoleh Tasmani jika mujur bisa mendapatkan Rp.50.000,- namun jika sepi hanya mendapat Rp.40.000. Berarti untuk dua hari ia mendapat penghasilan antara Rp.20 ribu s/d Rp.25.000,-.
Penghasilan sebesar itu bagi Tasmani terus digeluti hingga sekarang. Walaupun zaman telah berubah modern, penggunaan daun jati masih jalan terus. Tasmani mengaku, daun jati masih laku, dan selama ini tetap laku.
Sebagai orang desa yang hanya pernah sekolah SR kelas satu, seluruh anaknya sekolah minimal tamat SD dan sebagian besar tamat MTs. Untuk sekolah diniyah sore, semua putra-putrinya telah lulus.
Dalam hidup Tasmani juga punya prinsip, bekekerja harus halal. Ia berpesan kepada putra-putrinya, jangan sampai ikut-ikutan ‘nyolong’ kayu di hutan. Biarlah kerja apapun, kuli atau tukang rosok, asal halal. :-) Shodiqin

Bupati Salim: Elpiji Lebih Bersahabat


Bupati Salim: Elpiji Lebih Bersahabat
Secara simbolis Bupati Rembang H Moch Salim menyerahkan paket konversi minyak tanah ke LPG Tabung 3 Kg serta gas perdana, kompor LPG dan aksesorinya.

Acara berlangsung di Aula Kelurahan Pacar Kecamatan Rembang , dihadiri Manager Gas Domestik Region III PT. Pertamina , Tim Pengawas BBM Bersubsidi Kabupaten Rembang , Kepala Dinas ESDM Kabupaten Rembang Drs Agus Supriyanto, Camat se-Kabupaten Rembang, Para Konsultan dan Agen LPG, maupun undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati H Moch Salim mengatakan, Program konversi Minyak Tanah ke LPG merupakan salah satu upaya peme-rintah dalam mengurangi subsidi BBM dan peningkatan efisiensi penyediaan migas.
“Hal ini sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional, antara lain melalui diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak, khususnya minyak tanah untuk dialihkan ke LPG. Ini penting karena penggunaan LPG dapat meningkatkan efisiensi peng-gunaan energi yang cukup besar karena nilai kalor efektif LPG lebih tinggi dibandingkan minyak tanah, dan mempunyai gas buang yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dan yang lebih penting adalah terjadi penghematan subsidi pemerintah cukup besar yang bisa digunakan untuk kepentingan pembangunan lainnya.”
Menurut Bupati Rembang penye-rahan secara simbolis tabung LPG 3 kg, serta gas perdana, kompor LPG dan asesorisnya sebagai wujud kepedulian Pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. “Hal ini guna menata sistem penyediaan dan pendistribusian bahan bakar bersubsidi, dengan mengurangi jatah minyak tanah secara prudent (bijaksana) setara dengan energi yang dialihkan melalui LPG,” katanya.
Menurut Bupati Rembang, Salah satu hal yang harus diperhatikan agar program tersebut bisa tepat sasaran dan tidak memberatkan masyarakat sebagai pengguna, adalah melakukan pendataan secara teliti, sungguh-sungguh dan transparan. Karena hal ini untuk menghindari terjadinya salah sasaran dalam pembagian paket konversi elpiji ini. “Jangan sampai ada masyarakat yang benar-benar menjadi sasaran program ini, justru tidak terdaftar dalam data dan tidak memperoleh pembagian paket terse-but, yang akhirnya akan menim-bulkan permasalahan di kemudian hari,” katannya. Disamping itu, kata Bupati, yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan LPG yang cukup untuk masyarakat, agar masyarakat bisa dengan mudah melakukan isi ulang.
Untuk itu, kepada seluruh stake holder program konversi ini, Bupati Rembang minta agar melakukan koordinasi sebaik mungkin guna mendukung keberhasilannya, terma-suk aparat pemerintah di tingkat desa yang merupakan jajaran paling dekat dalam interaksi dengan masyarakat.
“Saya berharap, agar semua pihak yang berkepentingan menangani program konversi minyak tanah ke LPG, dapat berkoordinasi dan bersinergi dengan baik, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar, baik dari sisi pengelolaan programnya maupun penerimaan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Drs Agus Supriyanto MM mengatakan, Paket Konversi Minyak Tanah ke LPG Tabung 3 kg yang diserahkan pada kesempatan tersebut sejumlah 3589, terdiri atas Dorokandang 833, Waru 1430, Gegunung Kulon 274, Gegunung Wetan 432, Pacar 398, Pantiharjo 87, dan Bogoharjo 135.

Pisang Rembang Mengalir dari Selatan

PISANG REMBANG PERLU DI BUDIDAYAKAN
Tahukah anda, kalo Rembang ternyata kaya akan buah pisang ?. Pernahkah anda berfikir bahwa buah pisang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat Rembang?. Banyak sekali kita jumpai baik di Pasar Rembang atau pasar tradisional di pedesaan, buah pisang dijual . Produksi pisang di Rembang yang paling banyak adalah di Bulu, Sumber, Sedan, Gunem, Sale, Pancur.
Kecamatan Bulu adalah salah satu penghasil pisang yang perlu dikembangkan. Dalam setiap harinya, pisang dari Bulu selalu memenuhi pasar pasar di Rembang dan sekitar. Hal ini disebabkan karena kondisi tanah Kecamatan Bulu sangat layak ditumbuhi tanaman pisang. Menurut para petani pisang di beberapa daerah, pisang dapat tumbuh dengan baik bila dirawat dengan baik.
Kondisi tanah sangat mempengaruhi tanaman dan kualitas buah. Jenis tanah yang disukai tanaman ini adalah tanah liat yang berkapur, atau tanah dengan PH antara 4,5 sampai 7,5. Lain lagi yang terjadi di Kecamatan Sumber, pedagang pisang semakin bertambah, setelah mengetahui ramainya jual beli pisang di Pasar itu. Kegiatan tersebut terjadi di Pasar tradisional di Pasar Krikilan Kecamatan Sumber.

TRANSAKSI PEDAGANG PISANG BEROMZET JUTAAN RUPIAH DI PASAR KRIKILAN SUMBER
Luasnya Pasar tidak seberapa, hanya 140 mx90 m, dan ditempati oleh ratusan pedagang semua jenis barang. Letaknya jauh dari perkotaan dari hiruk pikuk penduduk dan suara mesin tetapi pasar ini mampu menarik masyarakat, untuk datang ke pasar itu. Pasar Krikilan terletak dipinggir jalan raya Sumber Sulang . Menurut Kades Sukirno, pasar ini ditempai ratusan penjual barang dan jasa. Sejak dulu Pasar Krikilan masih dijaga keasliannya. Para Pedagang, kebanyakan berasal dari wilayah Pati : Juana, Kuniran, Ngulaan, Puncakwangi, Blora dan beberapa Kecamatan di : Rembang, Bulu, Sulang, Sumber, Kaliori. Pendapatan pasar Krikilan setiap bulanya diatas Rp 1.450.000, yang digunakan untuk menggaji beberapa karyawan, Kas Pemdes dan jatah Kesejahtraan Kades.
Situasi pasar benar benar ramai, menjelang subuh tiba, hampir semua ruas jalan penuh sesak oleh pedagang dan pembeli.
Diluar pasar, ditempati para pedagang bumbu dan sayuran, buah , alat pertanian, gerabah, dan sembako seperti pedagang beras, jagung, kedelai dan para pedagang yang tidak kebagian tempat untuk berjualan.
Di dalam pasar, ditempati pedagang yang sudah terlebih dahulu mendapatkan tempat, sejak pasar berdiri. Semua kebutuhan hidup masyarakat dari yang terkecil sampai besar, dijual di pasar itu.
Khusus buah pisang, mempunyai tempat tersendiri yaitu di selatan Pasar.
Bila fajar telah tiba, para petani membawa pisangnya untuk di jual ke Pasar itu. Menurut pengamatan Pantura Pos, kurang lebih 8 kendaraan sejenis colt, dalam setiap hari pasaran, mengangkut buah pisang milik para petani ke Pasar Krikilan Sumber.
Keadaan ini berlangsung setiap hari pasaran dan dilakukan sudah bertahun tahun sejak pasar ada. Menurut salah seorang pedagang pisang dari desa Sumber, kalau dirinya dari muda sampai tua, masih tetap jualan pisang di tempat ini.
“Saben pasaran Krikilan kula mesti mriki, bade kulaan pisang. Sebab mangke bade kula damel “ kata salah satu ibu muda pedagang pisang dari Juana Pati.
Menurut mereka, pisang pisang dari Krikilan dan sekitarnya, sangat bagus dan baik. Dari buah dan jumlah tandanya saja, sangat banyak dan besar besar, dibanding dengan daerah lain. Setiap hari pasaran, jutaan rupiah didapat dari transaksi pisang di Pasar itu.
Masyarakat memang tidak semuanya menanami pisang sawah dan tegalannya, mereka hanya menanam dipinggiran sawah. Lagi pula masa panen pisang terlalu lama baginya. Pengetahuan para petani sangat terbatas, mereka tidak tahu cara budi daya pisang yang baik, mereka berfikiran menanam pisang.hanya sebagai usaha sambilan saja.
Masyarakat pedesaan berharap, Pemkab Rembang melalui PPL nya, supaya sudi memberikan ilmunya kepaada petani. Petani sangat ingin diajari, bagaimana cara budidaya pisang yang baik, bagaimana mengenali penyakit pohon pisang dan manfaat yang didapat dari buah pisang.. Sebab selama ini, mereka tidak mengetahui bahwa tanaman pisang sangat menjanjikan. Besar kemungkinan, bila hal ini dilakukan, pisang di Rembang hasilnya akan melimpah dan bisa dijual di seluruh Indonesia.
MANFAAT TANAMAN PISANG
Banyak manfaat diambil dari tanaman pisang yaitu dari mulai daun sampai akarnya. Bunga pisang bisa dijadikan sayur, sebab mengandung protein, viotamin, karbohidrat. Daun pisang yang masih muda dapat dipakai membungkus makanan, dan yang tua untuk makanan ternak atau dibuat pupuk alami.
Batang pisang untuk membuat lubang pada bangunan atau selokan, untuk tancapan wayang kulit, membungkus bibit dan lainya. Buah pisang, bisa dimakan karena banyak mengandung vitamin, mineral, karbohidrat. Dan dapat dibuat makanan ringan seperti cripik, sari buah, salei pisang, kolak, pisang goreng dan lainya .
Sedang kulit pisang, selain untuk pakan ternak juga bisa dibuat herbal (obat alami).Bonggol pisang dapat dibuat sayur, kripik bonggol.
Segala yang berhubungan dengan pisang, tidak ada yang merugikan bila dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik. :-) Santoso