Rabu, 30 September 2009

Berkah 17-an, Napi Dapat Remisi

Berkah 17-an, Napi Dapat Remisi
Pada upacara 17 Agustus yang lalu, di belakang panggung kehormatan duduk dua orang dengan pakaian putih nan rapi, bercelana hitam dan berpeci hitam. Mereka duduk amat sopan, namun tidak bebas. Matanya seakan tak leluasa melihat ke sana kemari, lebih banyak hanya menunduk. Di sebelahnya seorang petugas dengan pakaian seragam khusus yang menjaga mereka. Sesekali ia diajak bicara, seperti dijelaskan sesuatu. Dengan penuh hormat mereka menjawab sambil tetap tertunduk.
Mereka berdua adalah Agus Riyadi dan Choirul Anam. Mereka berdua hendak mewakili 46 orang kawan-kawannya yang memperoleh remisi atau pengurangan hukuman yang akan disampaikan secara simbolis oleh Bupati Rembang seusai upacara. Pantaslah jika dua orang tadi hanya banyak membisu kaku, karena mereka adalah narapidana.
Agus Riyadi pantas bersyukur, warga RT 3 RW 8 Kelurahan Rawa Badak, Roja, Jakarta Utara ini sebentar lagi bisa pulang kampung menemui keluarganya. Dia satu-satunya yang langsung bebas setelah upacara. Ayah dua putra ini tampak berbunga-bunga ketika ditanya tentang sang putra. Walaupun ia tidak dijemput keluarganya, tidak mengurangi rasa gembiranya. Pria yang terlibat penggelapan ini dihukum 1,3 tahun. Setelah mendapat remisi, ia praktis telah bebas merdeka seusai upacara. Ia bisa lari secepat ia mampu tanpa takut akan ada yang mengejarnya lagi.
Jika Agus Riyadi lebih cepat menikmati kebebasannya, tidak demikian dengan Choirul Anam (26). Ia mesti menunggu bulan depan untuk bisa pulang kampung. Setidaknya, pria warga Bojonegoro Tuban ini bisa mudik ketika Idul Fitri nanti. Pria dengan satu putra ini sama dengan rekannya, terlibat penggelapan sehingga ia harus divonis ‘ngincipi’ hotel prodeo 1,3 tahun di Rembang.
Agus Riyadi dan Choirul Anam pastilah di dalam penjara berkelakuan baik. Karena syarat untuk mendapat pengurangan masa hukuman 1 s/d 4 bulan harus berkelakuan baik semasa di balik jeruji besi.
Apa rencana berikutnya setelah bebas?
“Saya akan kembali ke masyarakat dan menjadi orang baik-baik, Mas. Saya tobat,” ujar Agus Riyadi dengan malu-malu.
Choirul Anam juga menjawab sama dengan, ingin menjadi orang yang baik-baik. Seusai hari raya nanti ia ingin mencari pekerjaan yang halal.
Usai upacara, sesaat setelah dipersilahkan pembawa acara, Agus Riyadi dan Choirul Anam sontak berdiri dan berbaris layaknya anak sekolah. Sepertinya mereka telah dilatih untuk berbaris ketika hendak maju ke depan panggung kehormatan. Choirul Anam terdengar memberi aba-aba. Sesampai di depan panggung kehormatan, Bupati Rembang H Moch Salim menyampaikan berkas remisi kepada mereka berdua.
:-) Shodiqin

Tidak ada komentar: