Perpustakaan Daerah, Makin Disayang Makin Diminati
KEPALA Kantor Perpustakaan dan Arsip Rembang, Drs Edy Winarno menginformasikan, sejak Perpustakaan daerah pindah di lokasi Taman Rekreasi Pantai Kartini, kini mulai dibanjiri pengunjung. Lonjakan tajam jumlah pengunjung per hari mencapai 400%, antara 100 - 200 orang dibandingkan sebelumnya saat berada di komplek rumah dinas Bupati Rembang.
“Saat berada di tempat lama per hari paling banyak didatangi 30 pengnjung,” terang Edy.
Menurut Edy, untuk menunjang minat baca dan menambah daya tarik pengunjung perpustakaan khususnya perpustakan digital, sekarang juga tersedia digital Library untuk para pembaca dan menurut rencana dalam waktu dekat akan terus ditambah. “Semua bahan bacaan digital library bisa di download pembaca dari rumah melalui internet. Asalkan sudah tercatat sebagai ‘member’ perpus-takaan digital,” ungkapnya.
Untuk menjadi anggota perpustakaan menurutnya mudah, tinggal mendaftarkan nama untuk data base member, kemudian yang bersangkutan daoat mengakses koleksi perpustakaan daerah dan beberapa perpusatkaan digital lainnya. “Kita kan masuk sindikasi digital library club (DGC) Oleh karena itu apabila seseorang sudah terdaftar sebagai anggota perpusda Rembang otomatis dapat mengakses koleksi anggota (DGC),” sebutnya.
Edy Winarno menambahkan, pengunjung perpustakaan selama ini mulai dari kalangan umum, pelajar dan santri. Melonjaknya kunjungan ini karena lokasinya yang representatif, ditunjang sarana parkir lebih luas dan dapat menyaksikan isi TRPK dari dalam perpustakaan, sehingga membuat pengunjung senang dan nyaman. Beradasarkan pengamatan Pantura Pos, sekarang banyak sekolah yang menjadwalkan kunjungan ke perpustakaan digital sekaligus sebagai ajang rekreasi para siswa ke lokasi TRPK.
“Keberadaan perpustaan Rembang tentunya diharapkan juga sebagai pelengkap fasilitas dan obyek wisata Taman Kartni,” imbuh Edy.
Koleksi perputakan daerah Rembang sendiri sampai sekarang terdata berjumlah 19.600 buku dan koleksi digital Library (perpustakaan digital) sebanyak 5.000 judul ditambah journal sekitar 1.000 judul.
Perpus, Dulu dan Sekarang
SAMBUTAN gembira dengan dibukanya Perpustakaan Pemda Rembang di Taman Kartini bisa dibuktikan dengan makin banyaknya pengunjung yang ke sana. Jika dulu mesti ‘sungkan’ melewati penjagaan pintu gerbang kabupaten, kini lebih bebas. Pengunjung pun mengalir.
Abdul Muhsi contohnya, siswa SMA yang nyantri di Leteh ini merasakan sekali bedanya. Suasana nyaman, ada pilihan tempat duduk dan meja serta lesehan membuatnya betah membaca. Selama liburan yang baru berlangsung seminggu ini, ia sudah empat kali ke perpus.
Senada dengan Muhsi adalah Ngatmi. Ibu rumah tangga pegiat PNPM dari Kel Magersari ini lebih sering berkunjung ke Perpustakaan Pemda setelah pindah ke Taman Kartini. Dari rumah ketika mengajak putra-putrinya ke Perpus sudah ada nuansa senang dulu, karena lokasinya yang di Taman Kartini.
Dari Sidowayah, Arif, menganggap perpustakaan kini lebih prospektif. Dengan kondisi seperti sekarang, ke depan Perpustakaan Pemda bisa lebih besar dan marak dikunjungi warga.
Menurut Rudi Heryanto, penanggung jawab implementasi Teknologi Informasi Perpustakaan Daerah menuturkan, sejak di Taman Kartini setiap hari rata-rata pengunjung bisa mencapai ratusan orang. Kondisi gedung tua yang tinggi sehingga nyaman, juga ada musik instrumen yang mengiringi, membuat pengunjung makin terbuai mendalami buku. Qin
Masjid Perlu Perpus
MENUNTUT ilmu itu wajib. Karena itu maka menye-diakan sarana untuk tercapainya menuntut ilmu menjadi wajib pula. Termasuk dalam hal ini rak dan isinya berupa buku-buku. Demikianlah dasar pemikiran Umadin, perihal telah didirikannya Perpustakaan Masjid Agung desa Tasikagung Rembang.
Sekretaris Takmir ini mengungkapkan sudah lama sebenarnya rencana mendirikan perpustakaan masjid, namun baru sekarang terlaksana. Dan tampaknya rak kaca dengan penataan buku yang menonjolkan judul-judul cukup memikat jamaah untuk membaca. Terutama antara waktu usai Maghrib hingga Isya’. Disamping membaca Alqur’an, waktu yang senggang tersebut bisa diisi dengan membaca buku. Terkadang, menurut Umadin, orang segan belajar ilmu dengan bertanya, maka membaca langsung adalah salah satu alternatif.
Karenanya, sebagai sesama muslim Umadin mengan-jurkan kepada takmir-tamir masjid untuk mencoba memfasilitasi mendirikan perpustakaan masjid. Shodiqin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar