

Presiden SBY Kunjungi Rembang
PADA Selasa, 9 Juni yang lalu, perhatian orang Rembang umumnya dan orang Sarang khususnya terpusat pada sebuah kegiatan yang langka. Alapagi kalau bukan kunjungan Bapak Presiden Dr Susilo Bambang Yudhoyono ke Rembang. Kunjungan yang bertajuk Silaturrahmi Presiden SBY dengan ulama dan tokoh masyarakat Rembang ini dipusatkan di pondok pesantren Al Anwar-Sarang, dengan dihadiri ribuan hadirin plus santri Al Anwar.
Dalam kesempatan itu, tuan rumah KH Maimun Zuber menyampaikan taushiyah akan peran ulama dalam percaturan berbangsa dan bernegara, keseimbangan peran ulama dan umaro dalam pembangunan. Sementara SBY mengingatkan, hanya dengan persatuan dan kesatuan Indonesia bisa keluar dari krisis global di Indonesia yang juga melanda dunia.
Usai silaturrahmi, Presiden dan rombongan terdiri istri Ny Hj Ani Yudhoyono, Mensekab Sudi Silalahi, Menkominfo Muhammad Nuh, Menkop dan UKM H Suryadharma Ali langsung menuju Surabaya. Rombongan dilepas KH Maimun Zuber, Gubernur Jateng H Bibit Waluyo, Muspida Jateng, Bupati Rembang H Moch Salim beserta seluruh Muspida dan ribuan tamu undangan. Shodiqin
KH Maimun Zuber: Indonesia Pemilik Satu Bahasa Satu Negara
SEJARAH perjalanan Bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran ulama. Pada zaman pergerakan yang dipelopori pemuda dan ulama NU antara tahun 1920 sampai proklamasi kemerdekaan RI. Dua kekuatan tersebut bersinergi memper-juangkan kemerdekaan.
Antara lain buah dari perjuangan pemuda Indonesia kala itu adalah sebuah tekad pemuda yaitu satu bahasa satu bangsa, satu negara. Di negara-negara lain, satu bahasa bisa dari berbagai bahasa. Contohnya Arab, satu bahasa Arab tapi bangsanya berpecah-pecah menjadi puluhan bangsa.
Hal utama yang penting saat ini adalah adanya keselarasan antara Ulama dan Umaro, saling menghormati dan memberikan dorongan, berbuat yang sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat.
Kemerdekaan Indonesia adalah rahmat Allah SWT. Ini tercantum pada UUD 1945. Kala itu kemerdekaan Indonesia terjadi bersamaan dengan moment runtuhnya salah satu kekuatan dunia, yaitu Jepang kalah oleh Amerika Serikat. Hal ini sama persis dengan moment berkembangnya Islam zaman Nabi Muhammad SAW. Saat itu dua negara besar yaitu Rum dan Parsi bertikai. Negara Rum sempat dikalahkan Parsi, lalu beberapa tahun kemudian Parsi dikalahkan oleh Rum.
Rahmat Allah yang besar berupa kemerdekaan itu wajib kita jaga hingga sekarang. Qin
Presiden SBY: Modal Atasi Krisis Persatuan & Kesatuan
BAHWA krisis global yang melanda dunia juga berdampak di Indonesia, baik di segi ekonomi, sosial, budaya dan hankam. Untuk mengatasi dan menyelasikan krisis dimensional tersebut diperlukan rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa. Banyak negara maju yang kini terjadi krisis, berkat anugera Allah SWT, Indonesia masih dalam kondisi baik-baik saja.
Agar Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul harus berjuang bersama mewujudkan 4 hal. Yakni masyarakatnya yang baik, ekonominya yang juga baik, politiknya baik serta memiliki lingkungan yang baik pula.
Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang relegius, islami. Hidupnya rukun, tertib. Jika ada masalah dicarikan solusi yang baik dan bermartabat.
Ekonomi yang baik adalah yang adil, merata, yang kaya membantu yang kurang mampu. Kita ada program pro rakyat, seperti BLT, berobat gratis, sekolah gratis, dll.
Politik yang baik adalah politik yang berakhlak, tidak asal bicara, harus memakai tata krama.
Lingkungan yang baik adalah masyarakat yang peduli lingkungannya agar tidak rusak, agar terhindar dari global warming.
Apabila ke-4 hal tadi dapat berjalan seiring dan harmonis maka Insya Allah, semua bentuk krisis yang ada dapat segera teratasi. Qin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar