Bisa Menjadi Agenda Promosi Nasional
Saat Bupati Rembang H Moch Salim membuka secara resmi ajang promosi dan pameran hasil pembangunan perkenomian kabupaten Rembang yang biasa disebut Rembang Expo hari rabu (22/7) pihaknya merasa gembira dan bangga karena setiap kali kegiatan dilaksanakan animo pengusaha maupun pengunjung terus meningkat. Seperti halnya penyelenggaran tahun ini, jumlah peserta tahun ini naik dari 88 menjadi 110 pengusaha. Stand bertambah dari 186 menjadi 195 tempat dan peserta dari luar kota naik dari 10 menjadi 15 pengusaha.
“Ke depan nanti Rembang Expo saya harapkan tidak sekedar menjadi agenda regional saja. Perlu ditingkatkan agar menjadi even tingkat nasional,”cetus H Moch Salim.
Sementara itu terkait dengan pelaksanaan Rembang Expo tahun 2009, Kepala Dinas Peridagkop Rembang Drs H Waluyo menerangkan/ kegaiatan diselenggarakan mulai tanggal 22-27 Juli di Balai Kartini Rembang. “Baik di dalam gedung maupun diluar balai Kartini dan sebagian halaman parkir kantor Setda Rembang,”terangnya.
Pihaknya sendiri menargetkan kenaikan nilai transaksi maupun oreder padapelaksnaan Rembang Expotahun 2009. Membandingkan pelaksanaan tahun ini dan tahun lalu, nilai transaksi tunai Rp 3,4 milyar dan oder pesanan Rp 4,5 milyar, ditargetkan naik menjadi Rp 4,4 milyar untuk transaksi tunai dan oder pesanan antara Rp 5 - 5,5 milyar.
Seperti biasa, Rembang Expo dimanfaatkan oleh aneka pengusaha UMKM menampilkan produk terbaiknya agar meraup transaksi tunai dan oredr pesanan sebanyak-banyaknya. Ajang promosi dan hasil pembangunan tahun ini diramaiakan dealer sepeda motor, koperasi dan perbankan serta konter telepon selular.
Tidak penuhi target
Saat penutupan Rembang Expo hari Senin (27/7), Kepala Diperindagkop dan UMKM melaporkan pada pelaksanaan kali ini hasil yang dicapai tidak sebaik tahun sebelumnya. Transaksi tunai dan order pesanan justru tutun, namun tidak signifikan. Tahun lalu transaksi tunai dibukukan Rp 3,4 miliar, kali ini dicapai Rp 3,1 miliar. Sedangkan order pesanan dari Rp 4,5 miliar hanya diraup Rp 2,4 miliar.
Lebih lanjut Waluyo menjelaskan, kurang maksimalnya hasil pelaksnaan rembang Expo tahun 2009 karena ada 3 faktor. Pertama, waktu penyelenggaraaan lebih singkat dibanding sebelumnya, dari 8 hari menjadi 6 hari. Ke-dua, Tidak ada booming harga tanaman hias seperti tahun lalu sehingga order pesanan turun drastis. Ke-tiga, tidak hadirnya dealer mobil mempengaruhi animo pengunjung dan calon pembeli datang ke even Rembang Expo.
Mebanggapi permasalahan tersebut, Bupati Rembang H Moch Salim saat secara resmi menutup Rembang Expo tahun 2009 menyatakan, ke-depan nanti Diperindagkop perlu mencari terobosan baru menampilkan produk unggulan yang bersebtuhan langsung dengan masyarakat.
“Seperti menampilkan produk batu bata dan genteng. Ini tentu akan lebih menarik pengunjung karena mengetahui bila di Rembang sendiri ada produk unggulan yang kualitasnya tidak kalah dari daerah lain,”cetusnya.
:-) Qin
Minggu, 30 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar