Minggu, 17 Januari 2010

908 ruang kelas digunakan untuk test tertulis CPNS

Panitia penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2009 jalur umum pada pelaksanaan test tertulis tanggal 6 Desember kemarin menyiapkan 908 ruang kelas digunkan untuk keperluan tersebut. Lokasi tersebar 6 kecamatan terdiri Kaliori di 8 sekolah, Lasem 22 sekolah, Pamotan 8 sekolah, Pancur 4 sekolah, Rembang 36 sekolah dan Sulang 5 sekolah.
Kesibukan penitia penerimaan CPNS sendiri dimulai dini hari mulai menyortir soal dan lembar jawab yang akan dikirim ke masing-masing lokasi test. Lokasi ujian tertulis yang tersebar di 6 kecamatan cukup membuat repot panitia dalam mendistribusikan soal dan lembar jawab.
Secara keseluruhan, test tertulis berjalan tertib, meski ada satu permasalahan yang menimpa peserta bernama Dwi Sinta formasi tenaga kesehatan (bidan). Gadis asal kecamatan Kragan itu tidak diperbolehkan mengikuti ujian karena alpa membawa tanda pengenal Kartu Tanda Pengenal (KTP), salah satu syarat utama yang harus dipenuhi peserta ujian.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rembang, Subagyo, saat berada di lokasi ujian menjelaskan dalam standar operasional prosedur dan tata tertib disebutkan bawa peserta ujian harus menunjukkan KTP saat mengikuti ujian tertulis, dimana hal tersebut telah disosialisaikan jauh-jauh hari sebelum hari H ujian. “Sehingga apapun alasan kelalaian yang terjadi tidak dapat ditolerir,” ujarya.
Bupati Rembang, H Moch Salim mendampingi Tim Pemantau Provinsi sempat meninjau sejumlah tempat pelaksanaan test. Bupati Rembang sempat kecewa manakala menyaksikan ternyata di beberapa ruang test terlihat bangku kosong yang berarti peserta tidak hadir dengan alasan yang tidak dapat diketahui. “Prediksi saya, kemungkinan besar pelamar mendaftar pada formasi sama di beberapa kabupaten/kota dan pada hari H memilih mengikuti ujian di tempat yang jumlah pesaing lebih sedikit dengan harapan lolos test CPNS,” duga Bupati Rembang.

Tidak ada komentar: