Sabtu, 16 Januari 2010

PT PELINDO III TERTARIK KEMBANGKAN PELABUHAN

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) tertarik melakukan pengembangan Pelabuhan Umum Nasional di Rembang. Hal tersebut disampaikan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Husein Latif pada pertemuan yang digelar di ruang Bupati Rembang baru-baru ini. Pada pertemuan tersebut dihadiri Bupati Rembang H Moch Salim, Pengusaha Muda Muhammad Rudi Santosa, Dirut PT RBSJ Siswadi, Kepala Kantor Pelabuhan Rembang, Tim Undip, dan Kepala satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Husein Latif juga menyebutkan ketersediaan lahan untuk industri, bahan galian C, hasil perikanan, PLTU dan potensi – potensi lain yang terdapat di Kabupaten Rembang merupakan daya tarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten Rembang.
“Galian C seperti batu, kapur, trass, pasir kuarsa, dan tanah liat merupakan bahan baku yang diperlukan untuk industri semen, kaca keramik dan lain–lain. Dalam dunia industri hal tersebut bisa dikatakan sebagai embrio untuk pengembangan bisnis,” sebutnya.
Oleh karena itu, lanjut Husein, Pelindo III bekerjasama dengan Tim dari UNDIP melakukan join visit untuk mensurvey titik–titik mana yang dapat menjadi inlet dan outlet barang di Kabupaten Rembang. “Namun pembangunan pelabuhan bukanlah pekerjaan yang mudah karena memerlukan biaya yang sangat tinggi. Sehingga study kelayakan sangat menentukan perlu dibangun atau tidak satu pelabuhan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Hari Susanto dala keempatan tersebut menjelaskan, konsep pengembangan pelabuhan nasional di kabupaten Rembang sudah ada sejak tahun 2005. Pemkab Rembang sebelumnya menggandeng pihak ITS untuk melakukan studi kelayakan dan lokasi yang dipilih sebagai tempat pengembangan pelabuhan adalah di kecamatan Sluke. “Alasan dipilihnya Sluke antara lain tingkat sendimentasinya rendah dan tingkat kedalamannya tidak landai atau lebih curam dibanding daerah lain di kabupaten Rembang,” tutur Hari.
Sementara itu Bupati Rembang, H Moch Salim dalam prakata sambutannya antara lain menjamin kalau pelabuhan sudah beroperasi, tidak akan kekurangan customer. Disebutkan oleh Bupati, pada awalnya pendirian pelabuhan di Rembang didorong sebuah mimpi untuk memenuhi kebutuhan logistik Exxon Mobil. Namun ternyata di Rembang sendiri juga kaya akan potensi galian C. “Dalam sebulan tidak kurang 200 ribu ton galian C diangkut dari Rembang ke Gresik, Lamongan dan Surabaya baru ke Sumatra, Kalimantan dan daerah lainnya,” terang H Moch Salim.
Oleh karena itu menurut Bupati Rembang, jika pelabuhan di Rembang nanti beroperasi, harapannya bisa memenuhi logistik Exxon Mobil. Disamping itu juga dapat dimafaatkan untuk mengapalkan hasil penambangan galian C dan potensi perikanan. “Ada nilai plus dari keberadaan pelabuhan nasional. Selain untuk pengepalan kebutuhan Exxon juga tenatu berguna bagi pengiriman hasuil tambag galian C dan hasil pengolahan perikanan mengingat kabupaten Rembang merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Tengah,” tambah H Moch Salim.

Tidak ada komentar: