Minggu, 17 Januari 2010

Masih ada 604 ruang kelas SD se-Rembang yang rusak

Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang terus mengupayakan perbaikan ruang kelas rusak hingga tuntas. Sumber dana yang digunakan berasal dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, APBD I dan APBD II. Hanya saja sayangnya untuk pelaksanaan DAK Pendidikan tahun 2010 fokus pada peningkatan mutu pendidikan non kegiatan rehab, hal tersebut disikapi oleh Dinas Pendidikan Rembang mencari terobosan pembiayaan pada APBD tahun-tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Rembang, Noor Effendi melalui Kepala Bidang Pengendali Mutu, Siswono, di ruang kerjanya, belum lama ini.
Diterangkan oleh Siswono ruang kelas katagori berat, sedang dan ringan kebanyakan adalah bangunan Sekolah Dasar yang dahulu kala merupakan SD Inpres era Presiden Suharto memegang tampuk pimpinan di Indonesia. Rata-rata bangunan didirikan tahun 1976 sehingga wajar apabila kini banyak yang rusak. “Total seluruh SD di Rembang saat ini berjumlah 372 sekolah jumlah ruang kelas mencapai 2.617 lokal,” terangnya.
Dari jumlah ruang kelas tersebut, menurut Siswono, sebanyak 2.013 kondisinya bagus pasca rehab sejak tahun 2003 – 2009. Sisanya 604 ruang kelas rusak dengan katagori rusak total, berat 308 ruang, rusak sedang dan ringan 296 ruang. “Untuk tahun-tahun mendatang, rehab diutamakan pada ruang kelas rusak katagori total dan berat. Untuk katagori sedang dan ringan mendapat giliran berikutnya,” paparnya.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, rehab ruang kelas SD yang rusak bersumber dana DAK Pendidikan dan pendampingan dari APBD II sejak tahun 2003 hingga sekarang sejumlah 1.255 ruang, menelan dana Rp 86 miliar. Perinciannya yakni tahun 2003 perbaikan 47 ruang kelas di 18 sekolah, dana Rp 1,4 miliar. Tahun 2004 perbaikan 75 ruang kelas di 30 sekolah, dana Rp 2,2 miliar. Tahun 2005 perbaikan untuk 123 ruang kelas di 41 sekolah, dana Rp 4,1 miliar. Tahun 2006 perbaikan 123 ruang kelas di 41 sekolah, dana Rp 9 miliar. Tahun 2007 perbaikan 212 ruang kelas di 53 sekolah, dana Rp 15,6 miliar. Tahun 2008 perbaikan 320 ruang kelas di 70 sekolah, dana Rp 22,8 miliar dan tahun 2009 perbaikan 355 ruang kelas di 25 sekolah, dana Rp 30,8 miliar.
“Dana tersebut tidak hanya difokuskan untuk penataan bangunan tetapi juga diperuntukkan memenuhi kebutuhan mebelair,” imbuh Siswono.

Tidak ada komentar: