Trend orang kaya luar negeri memilki kapal berbahan kayu jati (teak boat) berimbas menguntungkan kepada sejumlah galangan kapal. Seperti halnya UD Jati Pagar Nusa desa Kalipang kecamatan Sarang milik Rasnadi. Dua tahun terakhir ini teak boat telah menembus pasar Korea Selatan dan Belanda, dibeli seharga 4.000-10.000 dollar AS setara Rp 37,6 juta - Rp 94 juta
Menurut Rasnadi, kolektor kapal tradisional Korea Selatan telah membeli perahu tradisional nelayan Rembang, Lolope, seharga 6.000 dollar AS. Kapal murni terbuat dari kayu jati itu berukuran panjang 7,3 meter, lebar 1,5 meter dengan ketinggian 0,5 meter. Sementara kapal pesiar mini atau pleasure boat pesanan pebisnis asal Korea Selatan lainnya namun berbahan kayu mahoni panjang 7 meter, lebar 2,3 meter, dan tinggi 1 meter dibeli 10.000 dollar Amerika
Pihaknya juga tengah mengadakan negosiasi dengan pengusaha Belanda yang memesan dek kapal pesiar mini senilai 4.000 dollar AS, sudah masuk ranah konsultasi desain.
Rasnadi menambahkan, mulai tahun depan akan menjajaki pasar Australia. Pihaknya saat ini berusaha menembus kendala yakni nama UD Jati Pagar Nusa yang belum tenar dan belum menemukan relasi yang mampu diajak bekerja sama di Australia. Pihaknya juga telah menggandeng sejumlah konsultan desain kapal karena pembeli kapal asal luar negeri selalu mengutamakan kesempurnaan desain kapal yang dipesan.
Sementara itu menurut staf laboratorium desain Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Sukisno ang dipercaya sebagai konsultan oleh UD Jati Pagar Nusa, teak boat Indonesia tergolong prospektif. ”Sebab, selama ini pasar perkapalan didominasi kapal-kapal berbahan baku aluminium dan fiber,” ujarnya.
Dia menyarankan agar pengusaha galangan kapal di Indonesia terus menjajaki pasar perkapalan luar negeri, tetapi dipersiapkan juga konsultan desain kapal karena pembeli kapal asal luar negeri selalu mengonsultasikan desain kapal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar