Minggu, 17 Januari 2010

Produktivitas pertanian meningkat adanya penambahan embung

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang, Sutomo melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Mulyono di ruang kerjanya saat dikonfirmasi terkait peningkatan produktivitas pertanian khususnya beras, menyebutkan, sukses yang diraih kabupaten Rembang dibawah pimpinan Bupati H Moch Salim dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian adalah hasil dari terus dibangunnya embung pertanian berskala kecil setiap tahunnya. Tercatat sejak tahun 2007 telah dikembangkan embung pertanian ukuran 500 meter persegi dengan daya tampung air 1000 kubik yang dapat dimanfaatkan para petani dalam kurun waktu antara 3 hingga 5 bulan.
Mulyono lebih lanjut menerangkan, embung-embung pertanian dibangun di atas tekstur tanah yang tidak berpasir sehingga daya tampungnya tidak cepat habis. “Sehingga kebutuhan air pada masa tanam pertama dan walik dami tercukupi,” terangnya.
Ditambahkan oleh Mulyono, jumlah embung pertanian pada tahun 2007 sebanyak 10 unit, tahun 2008 bertambah 12 unit, tahun 2009 bertambah 9 unit dan tahun depan direncanakan ditambah 5 unit lagi. “Seluruh biaya pembangunan embung bersumber dana APBN, masing-masing senilai Rp 100 juta,” jelasnya.
Dampak dari bertambahnya embung pertanian, berdasar data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan diketahui luas lahan pertanian secara umum di wilayah Rembang berkisar 30 ribu hektar, namun pada beberapa periode karena curah hujan tinggi beberapa tegalan juga dimanfaatkan bercocok tanam padi, tercatat laporan hasil panen tahun 2007 luas lahan 25.683 hektar, produktivitas 125.684 ton, rata-rata 48.94 kwintal per hektar. Tahun 2008 luas lahan 38.885 hektar, produktivitas 205.850 ton, rata-rata 52,94 kwintal per hektar. Tahun 2009 sampai dengan bulan September luas lahan 40.070 hektar, produktivitas 216.606 ton, rata-rata 54,84 kwintal per hektar atau setara beras 117.420 ton.
Sedangkan kebutuhan pangan warga Rembang saat ini sekitar 550 ribu jiwa per tahun sekitar 69.367 ton sehingga tahun ini terjadi surplus beras.

Tidak ada komentar: