Minggu, 30 Agustus 2009

Maftuh Basyuni Soal Vaksin Meningitis

Maftuh Basyuni Soal Vaksin Meningitis dan Diberlakukannya Kembali Paspor Hijau
Menteri Agama H Maftuh Basyuni menegaskan, jika tidak ada kesepakatan antara Departemen Kesehatan (Depkes) dengan MUI menyangkut meningitis bagi calon jama’ah haji pihaknya akan mengikuti keputusan Depkes yaitu seluruh jama’ah haji harus menjalani vaksin meningitis sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.
Menurut Menteri Agama, vaksin mengitis merupakan persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah Saudi Arabia sejak tahun 2006. Dimana jama’ah haji seluruh dunia tidak terkecuali dari Indonesia harus menjalani test kesehatan dan mendapat vaksin untuk mencegah menigitis (pengeringan otak). Dalam waktu dekat, akan ada pertemuan antara MUI dengan Depkes untuk membahas soal meningitis. Jika tetap tidak ada kesepakatan, kami selaku penyelenggara haji akan ikut keputusan Depkes.
Seperti diketahui, sekitar tiga bulan lalu MUI mengeluarkan pernyataan kontroversial yang membingungkan calon jama’ah haji menyangkut meningitis. Yaitu bahwa menigitis yang di datangkan dari Belgia diindikasikan mengandung enzym babi. Sehingga MUI tidak setuju calon jama’ah haji menjalani tes meningitis. Pernyataan pertama soal itu datang dari MUI Sumsel.
“Sebenarnya baru pernyataan, belum fatwa. Dan pernyataan itu sendiri belum mendasarkjan pada hasil laboratorium, melainkan sebatas informasi dari membaca. Namun begitu, itu sudah cukup membuat resah sebagian umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji.,” kata, Maftuh Basyuni.
Oleh karena itu, bagi calon jama’ah haji yang ikut MUI, silahkan mundur dan memberi tahu, pihaknya akan mengganti calon haji lainnya yang masuk daftar tunggu. Saat ini calon haji Indonesia yang masuk daftar tunggu mencapai 700.000 orang lebih,” ujar H Maftuh Basyuni, menjawab pertanyaan wartawan disela-sela acara haul KH Basyuni Maskur ayahanda Menag H maftuh Basyuni di desa Sidowayah, kecanatan Rembang Kota, Sabtu malam (27/6).
Pada kesempatan itu KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang juga adik ipar Menag H Maftuh Basyuni menyampaikan sambutan sebagai wakil keluarga. Sedang KH Buchori Masruri menyampaikan mauindhoh hasanah. Menag H Maftuh Basyuni pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih. Tampak hadir Kakanwil Depag Jateng Drs H Mashudi MM, Sekda Rembang H Hamzah Fatoni SH M. Kn, Kakagepag Rembang Drs HM Subchi MM, ketua MUI Rembang KH Tamamudin yang sekaligus bertindak sebagai rois tahlil haul.
Menyangkut paspor haji yang juga terjadi perubahan cukup drastis terkait dengan persyaratan yang diterapkan pemerintah Saudi Arabia, Menag H Maftuh Basyuni mengutarakan, sebagai tamu yang baik, kita harus mengikuti peraturan ruan rumah (pemerintah Arab Saudi). Pemerintah Saudi Arabia mulai tahun ini menerapkan penggunaan paspor internaisonal atau paspor hijau bagi seluruh jama’ah haji.
Padahal selama ini jama’ah haji Indonesia selalu menggunakan paspor khusus bernama paspor haji berwarna coklat. Itu sudah diatur dalam UU mengenai haji. Sehingga jika kita mengikuti aturan pemerintah Saudi Arabia, maka kita harus merevisi UU tentang haji.
“Oleh karena itu kami sebagai penyelenggara haji sekarang harus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah paspor ini secara cepat. Karena jama’ah haji kita akan berangkat bulan Oktober 2009,” tutur Maftuh Basyuni.
Dia menambahkan, beberapa hari lalu pihaknya sudah membicarakan soal paspor haji ini bersama Menkum dan HAM. Dan Dephum dan HAM siap membantu menyelesaikan soal paspor hijau bagi 207.000 jama’ah haji Indonesia. Karena memang pembuatan paspor hijau adalah wewenang Imigrasi di bawah Dephum dan HAM. “Untuk regulasinya, kemungkinan kita akan menggunakan Perpu,”tambahnya.
:-) Antok

Tidak ada komentar: