Sumur Kuno Gegerkan Warga Sarang
Sumur berdinding gerabah masih utuh menggegerkan warga Kecamatan Sarang Rembang. Sumur kuno yang pertama kali ditemukan oleh sejumlah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba ‘al Ulum as-Syari’ah (MUS) di sebuah lahan kososng dusun Gondang desa Kalipang.
Sumur tersebut nampak berbentuk aneh karena berdinding bahan gerabah dan dangkal, namun sumber air tak habis meski banyak warga yang mengambilnya. Kedalamannya sekitar 1,5 meter dengan diameter 60 cm. Diduga berumur ratusan tahun sehingga memancing ratusan warga untuk menyaksikan dari dekat.
Menurut pengasuh Ponpes MUS KH Muhamad Adib Abdurrohim (Gus Adib) sumur berdinding gerabah itu pertama kali ditemukan santrinya pada Selasa malam (14/7). Saat itu, katanya sejumlah santri yang dipimpin Sutrisno berencana untuk mengambil tanah dari lahan itu untuk mengurug gudang milik M. Said (Gus Said). ‘’Salah satu cangkul santri membentur gerabah. Karena merasa aneh, santri mengali pelan-pelan gerabah itu dan akhirnya menemukan gerabah yang menyerupai sumur, gerabah itu juga mengeluarkan sumber air’’ terangnya.
Tak urung karena temuan aneh itu, warga sekitar akhirnya menganggap sumur dan airnya bertuah. Warga berbondong-bondong mengambil air sumur itu untuk diminum dan cuci muka. Bahkan beberapa warga ada yang membawa pulang air sumur itu dengan maksud untuk mengobati kerabatnya yang sakit. ‘’Sampai saat ini memang belum ada yang terbukti sembuh setelah meminum air ini. Namun, warga juga tidak bisa melarang mereka yang mempercayai air ini,’’ jelas warga.
Selain air yang dianggap bertuah, warga sekitar juga mendengar adanya temuan penutup sumur dari gerabah serta keris kuno di sekitar sumur. Namun hal itu dibantah Ustaillah, 23, salah satu santri yang menjaga sekitar sumur. ‘’Kami hanya menemukan sumur dan potongan tulang saja. Tidak ada benda lain yang ditemukan disekitar sumur,’’ katanya.
Ketika dihubungi untuk diminta keterangan terkait penemuan sumur tersebut, Novida Abbas dari Balai Arkeologi Jogjakarta mengutarakan dirinya belum bisa meyakinkan karena belum sempat melihat meupun datang ke lokasi. Nemun menurutnya jenis sumur berdinding gerabah akrab disebut sebagai jobong. Dia mengatakan sumur berdinding gerabah banyak ditemukan di situs Majapahit di Trowulan.
“Karena belum melakukan penelitian secara rici, saya belum bisa memastikan apakah jobong yang ditemukan di Sarang itu sama dengan yang ada di Trowulan,”ungkap Novida Abas melalui telepone selularnya. :-0 Antok
Minggu, 30 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar