Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kecamatan Sedan, Subiyanto menerangkan, tumbuhnya kesadaran pemilik ternak sapi di daerah binaannya untuk melakukan inseminasi buatan (IB) makin meningkat kurun waktu 3 tahun terakhir. Hasilnya, populasi sapi di kecamatan Sedan meningkat signifikan.
Disebutkan oleh Subiyanto, tiga tahun lalu permintaan dari seluruh pemilik ternak sapi melakukan IB hanya sekitar 30 kali per bulan, namun tahun ini mencapai 200 permintaan per bulannya. Hal tersebut berdampak jumlah populasi sapi meningkat dari 5.000 ekor di tahun 2007-sekarang mencapai 7.000 ekor. “Animo jenis pilihan bibit unggul Limosin dan Simental, terangnya.
Menurut Subiyanto, tingginya keinginan masyarakat melakukan IB didasari kebutuhan pupuk kandang untuk tanaman jagung di lahan mereka. Per hektar per tahun pemuilik lahan pertanian membutuhkan 24 ton pupuk kandang, dimana sekitar 60 % harus didatangkan dari luar. “Sekarang, hampir 80 % kebutuhan pupuk kandang terpenuhi dari bertambahnya populasi sapi di kecamatan Sedan,”cetusnya.
Ditambahkan Subiyanto, pendapatan warga kecamatan Sedan kurun waktu setahun terakhir meningkat seiring berkurangnya biaya pembelian pupuk kandang. Sedangkan anakan sapi hasil IB saat berusia 4 - 5 bulan sudah layak jual di pasaran dihahargai antara Rp 4 - 5 juta. “Biaya melakukan IB sebesar Rp 35 ribu, biaya merawat hingga usia jual kurabng dari Rp 1 juta, pemilik sapi meraup untung jutaan rupiah,”imbuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar